FMIPA UNS Kembangkan Digital Museum guna Visualisasikan Kehidupan Purba

UNS – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA UNS) bekerjasama dengan BPSMP Museum Sangiran menyelenggarakan kegiatan Workshop AR-VR guna mengembangkan digital museum pada Kamis (14/9/2017) di Aula Fakultas MIPA, yang menghadirkan Dody Wiranto selaku Kasi Pelindungan Balai Pelestarian Situs Manusia Purba dari Museum Sangiran sebagai narasumber.

Desi Suci Handayani selaku Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA UNS menyatakan bahwa FMIPA sangat mengapresiasi pengembangan digital museum khususnya di Museum Sangiran karena merupakan salah satu bentuk dari MoU kerja sama antara FMIPA UNS dengan BPSMP Museum Sangiran.

Adapun pengembangan digital museum telah diinisiasi melalui Group Riset Multimedia yang berada di Program Studi Diploma III Teknik Informatika FMIPA sejak tahun 2012. Melalui Road Map penelitian telah dihasilkan berbagai aplikasi e-Museum Sangiran menggunakan teknologi Augmented Reality dan Virtual Reality yang bertujuan sebagai media edukasi kepada masyarakat.

Di tahun 2017 ini, pengembangan digital Museum Sangiran yang dikoordinasi oleh Fendi Aji Purnomo dikemas melalui konsep virtual museum. Pengemasan melalui konsep virtual tersebut memberikan pengalaman baru bagi masyarakat supaya lebih leluasa dalam mengeksplorasi ruang pamer museum. Pengunjung akan diberi sajian informasi digital objek pamer dalam ruang virtual 3D yang didesain secara utuh menyamai ruang pamer di Museum Sangiran. Bukan hanya virtual objek pamer saja, pengunjung akan diberikan nuansa virtual lainnya yang lebih fantastis yaitu dapat dengan leluasa melihat simulasi animasi 3D proses kejadian pada zaman dahulu, misalnya kepunahan Gajah Purba Stegodon akibat letusan gunung berapi atau bertarung dengan predator. Suara letusan gunung, raungan gajah purba, kicauan burung, dan aliran air yang ditambahkan dalam Virtual Museum Sangiran bertujuan untuk menguatkan suasana kejadian sehingga pengunjung benar-benar berada di dalamnya saat kejadian berlangsung.

Hasil penelitian yang dilakukan telah menghasilkan 8 tema Virtual Museum Sangiran dan dalam waktu dekat dapat dinikmati masyarakat melalui aplikasi Playstore dan sementara hanya mendukung Android OS. Virtual Museum Sangiran yang pertama bertemakan Kluster Bukuran, menyajikan bentuk virtual secara utuh baik objek pamer di Bukuran dan animasi punahnya Gajah Purba yaitu Stegodon. Virtual Museum kedua bertemakan Kluster Dayu, menyajikan objek pamer virtual secara utuh dan animasi terkuaknya fosil-fosil purba pada lapisan tanah yang muncul karena tenaga endogen. Virtual Museum Sangiran ketiga menyajikan kehidupan manusia purba Homo Erectus dalam berburu dan membuat alat berburu. Virtual Museum Sangiran keempat menyajikan kehidupan manusia purba Homo Soloensis dalam bertahan hidup dan berburu. Virtual Museum Sangiran kelima bertemakan ekskavasi dalam penemuan benda purba. Virtual Museum keenam bertemakan pembuatan museum Kluster Manyarejo, sedangkan Virtual Museum ketujuh bertemakan kehidupan Hipopotamus dalam bertahan hidup, dan Virtual Museum kedelapan bertemakan kehidupan Kerbau Purba.

Pada akhir acara workshop, dilakukan simbolis serah terima hasil penelitian dari FMIPA yang diwakili oleh Sayekti kepada BPSMP Museum Sangiran yang diwakili oleh Dody Wiranto. FMIPA UNS berkomitmen untuk selalu membantu Museum Sangiran dalam mewujudkan digital museum sehingga masyarakat dapat menikmati informasi pada Museum Sangiran secara leluasa dengan harapan kerja sama dapat berlanjut dan hasil riset dapat bermanfaat untuk masyarakat. humas.red.uns.ac.id/Isn/Eln

Skip to content