FSRD UNS Gelar Pameran Seni Rupa Bertaraf Internasional

UNS – Fakultas Seni Rupa dan Desain Universitas Sebelas Maret (FSRD UNS) Surakarta kembali mengadakan pameran seni rupa bertaraf internasional, Internasional Visual Culture Exhibition (IVCE) 2018 di Gedung 2 FSRD UNS. Pameran yang akan berlangsung selama 6 hari, 24-29 September 2018 ini menampilkan puluhan karya terbaik seniman lokal dan mancanegara.

Ada sekitar 20 perupa internasional yang berpartisipasi dalam pameran ini. Di antaranya dari Afganistan, Jerman, Malaysia, Shanghai, Phnom Penh, Toronto, Marseiles dan New Zealand. Sedangkan perupa lokal kebanyakan berasal dari Surakarta dan Yogyakarta.

Karya yang dipamerkan berupa seni grafis, seni patung, seni kriya, lukisan, video, desain tekstil, fotografi, multimedia, media baru, dan masih banyak lagi. Semua karya seni rupa tersebut mengusung tema yang sama yaitu “Transcoding” yang berarti sebuah tindakan untuk memproduksi hal baru dari materi yang sudah ada.

Tema tersebut dipilih untuk mengkritisi warisan seni-budaya yang semakin kehilangan animo dan pelakunya seiring perkembangan zaman. Selain itu, IVCE 2018 juga mengkritisi semakin menipisnya sumber daya alam karena terus menerus dieksploitasi.

“Transcoding berarti bagaimana kita meremajakan warisan seni budaya dengan bentuk dan ide-ide yang kreatif. Ini merupakan sebuah kritik terhadap perubahan dan sangat relevan dengan kondisi yang kita hadapi sekarang yaitu era disrupsi,” kata Rektor UNS Prof. Ravik Karsidi saat memberikan sambutan di acara pembukaan pameran pada Senin (24/09/2018).

Menurut Ravik, para seniman juga harus mengikuti perkembangan zaman. Lebih baik lagi, jika mampu beradaptasi dengan kemajuan teknologi.

Ini merupakan tahun kedua penyelenggaraan IVCE setelah sebelumnya sukses diadakan di Solo Technopark pada 2017. Sigit Purnomo, Ketua Penyelenggara, mendapati antusiasme peserta pameran IVCE#2 semakin tinggi. Proses seleksinya pun semakin ketat.

Tak main-main, FSRD merekrut dua kurator eksternal dengan kualifikasi internasional yaitu A Sudjud Dartanto (Kurator Galeri Nasional Indonesia) dan Dr. Yakup Mohd Rafee (Dosen Faculty of Applied and Creative Arts, UNIMAS Malaysia). Ditambahkan, 5 kurator internal yang berasal dari FSRD UNS yaitu Prof. Dr. Narsen Affatara, M.S, Prof. Dr. Nanang Rizali, Dr. Bedjo Riyanto, M.Hum dan Dr. Deny Tri Ardianto.

“Masing-masing kurator punya standar penilaian berbeda. Misalnya karya satu lolos kualifikasi kurator internal tapi tidak lolos kualifikasi kurator internasional, ya tidak bisa. Pokoknya pameran kali ini internasionalisasinya lebih mengena,” jelas Sigit kepada wartawan.

Sudjud menerangkan karya yang lolos harus memenuhi beberapa kualifikasi seperti karya harus mencerminkan semangat transcoding, berorientasi pada konsep “hijau” atau ramah lingkungan dan menunjukkan kreatifitas baru baik dari segi bentuk, ide dan gagasan.

Di akhir kunjungannya, Ravik berharap pameran ini dapat menambah pengetahuan dan meningkatkan apresiasi terhadap karya seni. Bahkan, Ravik ingin IVCE tidak hanya sebagai agenda tahunan FSRD UNS tapi juga agenda pemerintah kota Surakarta.

“Saya mengusulkan agenda ini masuk dalam kalender tourism untuk kota Surakarta. Nanti setiap tahun, orang asing akan disuguhi acara yang menarik seperti ini di UNS,” tandasnya. Humas UNS

Skip to content