UNS — Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar webinar nasional Bina Desa 2021 bertajuk “Menggali Potensi Masyarakat melalui SDGs untuk Membangun Indonesia dari Desa guna Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Kesejahteraan Petani”. Pembicara yang hadir adalah Tri Mumpuni selaku Direktur Eksekutif IBEKA, Rendy Aditya Wachid B.Arch., M.B.A. seorang Founder of Parongpong RAW Lab, Dominico Danang Sandi Prihatnanto, S.S. selaku Manajer Bank Sampah Kitiran Emas Yosoroto Surakarta, Dr. Sutanto Sastraredja, S.Si., DEA. seorang Direktur Reputasi Akademik dan Kemahasiswaan UNS, dan Eko Wulandaru yang merupakan Perangkat Desa Kragan Karanganyar. Acara digelar melalui Zoom Meeting.

Webinar ini mengangkat pemberdayaan masyarakat yang bertujuan mengedukasi dan memberikan ilmu pemberdayaan untuk masyarakat luas, khususnya warga Desa Kragan, Karanganyar. Terdapat prinsip pemberdayaan desa yang telah disampaikan oleh Tri Mumpuni. Prinsip-prinsip tersebut adalah masyarakat harus bersifat partisipatif dan mau dibantu, serta paham untuk mengetahui semua prosesnya. Menurutnya, beberapa fase pemberdayaan yang dapat dilakukan untuk memberdayakan masyarakat adalah fase pengenalan, fase mengorganisasi diri, dan fase kemandirian rakyat.

“Terdapat beberapa fase dalam memberdayakan masyarakat, yakni fase pengenalan, kemudian dilanjut dengan fase mengorganisir diri, dan yang terakhir adalah fase kemandirian rakyat,” jelas Tri pada acara yang digelar pada Kamis (19/8/2021) ini.

Untuk menjadi pemberdaya desa, menurutnya, hal yang harus dilakukan adalah pihak yang terlibat harus datang ke desa dan tinggal di desa, sehingga mengetahui kehidupan sehari-hari rakyat dan dapat membaur di dalamnya. Pendekatan ini dapat mengetahui karakteristik rakyat, sehingga rakyat dapat percaya pada seorang pemberdaya. Ia menambahkan bahwa memberikan pengertian dan sosialisasi kepada masyarakat juga merupakan hal yang penting untuk menunjang proses pemberdayaan yang dilakukan.

Pemaparan selanjutnya oleh Rendy Aditya Wachid B.Arch., M.B.A. Ia menjelaskan bahwa mahasiswa dapat melakukan dalam membantu proses pengembangan dan pemberdayaan desa yaitu dengan membuat keseimbangan antara kebaikan yang ada di desa dan di kota, sehingga dapat mengetahui pemecahan masalah. Setelah pemaparannya, pembicara yang tersisa mengingatkan pentingnya keseimbangan antara desa dan kota. Pemberdaya desa harus dapat menyelesaikan masalah yang ada, sekecil apapun masalah di desa tersebut. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti