Mesir Alokasikan Rp 23 M untuk Mahasiswa Indonesia

SOLOMesir mengalokasikan beasiswa sebesar Rp 23 miliar untuk ratusan mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di negeri piramida tersebut. Demikian ungkap Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Mesir, Nurfaizi Suwandi ketika ditemui wartawan usai mengisi kuliah umum di Fakultas Ekonomi (FE) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Senin (29/4/2013). “Setiap tahun Mesir mengalokasikan Rp 23 miliar untuk mahasiswa Indonesia. Dana itu untuk sekitar 200 hingga 300 mahasiswa kita yang belajar di sejumlah perguruan tinggi disana,” ujar Nurfaizi.

Dana tersebut, lanjut Nurfaizi, mengalami penurunan seiring dengan minat mahasiswa Indonesia untuk belajar di Mesir. Penurunan ini telah berlangsung sejak era reformasi.  “Bila sebelum era reformasi dana beasiswa mencapai Rp 35 miliar, maka kini tinggal Rp 23 miliar,” tandasnya.

Saat ini jumlah mahasiswa Indonesia yang belajar di berbagai perguruan tinggi di Mesir sekitar 3.700 mahasiswa. Jumlah tersebut sedikit menurun sebelum era reformasi yakni sekitar 4.500 mahasiswa. Nurfaizi menguraikan, “Ada banyak universitas yang menjadi pilihan mahasiswa Indonesia, antara lain Universitas Al Azhar dan Universitas Suez Kanal. Namun mayoritas sekitar 97% mengambil studi Islam di Al Azhar.”

Dalam kesempatan itu, Nurfaizi mengajak perguruan tinggi di Indonesia untuk membantu meningkatkan kapasitas, baik ilmu dan materi, para alumni Indonesia lulusan perguruan tinggi di Mesir baik untuk jenjang S-1 maupun S-2, salah satunya UNS. “Setelah lulus dari Mesir, mereka bisa melanjutkan belajar ekonomi di UNS sehingga dapat mengembangkan ekonomi syariah,” imbuhnya.

Alumni perguruan tinggi Mesir ada yang menjadi pengusaha, ulama, utamanya di bidang perekonomian. Oleh karena itu, lanjut Nurfaizi, KBRI di Mesir mendukung sepenuhnya langkah-langkah yang bisa memajukan baik civitas akademika UNS maupun perguruan tinggi Mesir.

Sementara itu, Rektor UNS Ravik Karsidi menyebutkan bahwa pihaknya telah menjalin kerjasama dengan beberapa universitas di Mesir, misal dengan Universitas Al Azhar dalam bidang pengembangan pusat studi Islam. Tidak hanya itu, saat ini terdapat beberapa dosen dan mahasiswa yang sedang menempuh studi di Mesir. “Ada tiga mahasiswa kita yang mendapat beasiswa untuk belajar di Universitas Al Azhar, Mesir,” pungkas Ravik.[]

Skip to content