Pakar Bahasa UNS Sampaikan Tentang Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

Pakar Bahasa UNS Sampaikan Tentang Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia

UNS — Pakar Bahasa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sekaligus Kepala Program Studi (Prodi) Doktor Pendidikan Bahasa Indonesia (PBI) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNS, Prof. Dr. Andayani, M.Pd., memaparkan tentang Membangun Paradigma Baru Pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia. Hal ini beliau sampaikan dalam Kuliah Pakar Asosiasi Dosen Bahasa dan Sastra Indonesia yang bertemakan Strategi Implementasi Pengajaran Bahasa dan Sastra dalam Membangun Paradigma Baru pada Kamis (19/1/2023) melalui Zoom Meeting.

“Paradigma baru dalam pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia menuntun pembentukan asumsi tentang dunia pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Hadirnya paradigma baru karena pertama, adanya perubahan generasi satu berupa perubahan dari era cetak ke arah visual. Kedua, adanya perubahan generasi dua yakni generasi visual ke arah digital. Ketiga, adanya perubahan generasi tiga yaitu digital ke arah sosial,” ujar Prof. Andayani.

Tidak berbeda jauh dengan bidang kajian bahasa, bidang sastra pun menaruh harapan besar kepada para dosen untuk memperjuangkan paradigma baru yang sesuai dengan zamannya. Misalnya saja dalam pengajaran bahasa Indonesia tak lagi berpusat ada pendidik dan isi materi ajar namun berubah menjadi paradigma pembelajaran bahasa yang mengutamakan proses dan kebermaknaan hasil belajar.

“Namun, ketika membangun paradigma baru, dibutuhkan kepiawaian dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia dalam merancang, menerapkan, hingga mengevaluasi penggunaan metode dan media digital yang efektif dan efisien. Ketika hal tersebut telah terimplementasi dengan baik, maka akan dapat menciptakan kemampuan siswa yang mahir berbahasa Indonesia. Dengan demikian, selain meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), siswa juga berpeluang untuk berprestasi dan berdaya saing tinggi dalam dunia pendidikan maupun dunia kerja,” pungkas Prof. Andayani. Humas UNS

Reporter: Lina Khoirun Nisa
Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content