Pakar Komunikasi UNS Beberkan Cara Menumbuhkan Partisipasi Politik bagi Generasi Muda

Pakar Komunikasi UNS Beberkan Cara Menumbuhkan Partisipasi Politik bagi Generasi Muda

UNS — Pakar komunikasi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Dr. Andre N. Rahmanto memberikan sejumlah cara yang bisa dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk menumbuhkan partisipasi politik di kalangan generasi muda.

Pertama, Dr. Andre meminta penyelenggara Pemilihan Umum (Pemilu) untuk merancang program yang mencerminkan prioritas generasi muda yang berpartisipasi dalam Pemilu.

Kedua, generasi muda perlu diberikan fasilitas dan pelatihan. Ketiga, mendorong aktivitas yang berorientasi pada tindakan. Keempat, memfasilitasi hubungan antara generasi muda dengan pemimpin politik dan komunitas.

Kemudian, yang kelima bekerja dalam setting multipartisan. Dan, yang terakhir membangun dukungan dan konsesus pemimpin politik dan komunitas.

“Ditumbuhkan saja kebanggaan mereka (red: generasi muda) karena punya sesuatu yang lebih daripada teman-teman yang lain,” ujar Dr. Andre dalam webinar Sosialisasi Pengawasan Partisipatif bertajuk “Membangun Kesadaran Koletif Partisipasi Politik” yang digelar Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, Selasa (25/5/2021).

Dalam webinar yang disiarkan melalui kanal Youtube Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, ia menyebut generasi muda di era saat ini tidak terlalu apatis seperti pada tahun-tahun sebelumnya. Sehingga, upaya untuk menumbuhkan partisipasi politik generasi muda relatif menjadi lebih mudah.

Hal itu dicontohkan Dr. Andre saat terjadi aksi penolakan terhadap RUU Cipta Kerja. Sebelum UU tersebut disahkan, para penggemar K-Pop ikut menyuarakan penolakannya melalui media sosial, khususnya di Twitter.

Di hadapan pimpinan Bawaslu Kabupaten Tasikmalaya, ia menerangkan faktor-faktor yang dapat mendorong partisipasi politik di kalangan generasi muda.

Seperti, adanya kesadaran berpolitik, kepercayaan kepada pemerintah atau sistem politik, pilihan partai politik, pilihan terhadap calon anggota legislatif, dan keyakinan pascapemilihan.

Dr. Andre menambahkan, partisipasi politik paling besar yang bisa digunakan generasi muda dalam partisipasi politik adalah melalui Medsos.

Caranya dapat dilakukan dengan berbagi pendapat soal politik di Medsos, berbagi informasi politik di Medsos, dan memposting pesan politik secara online, berpartisipasi dalam diskusi politik online, dan memberi ‘like’ untuk informasi politik yang diposting di Medsos.

“Teman-teman di media sosial sebenarnya punya harapan besar sebagai ruang publik yang partisipatif dan karakteristiknya Medsos itu siapa pun bisa membuat konten namanya user generated content,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Yefta Christopherus AS
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content