Prodi K3 UNS Selenggarakan Kuliah Umum Peran HSE dalam Lingkup Kerja Industri Migas

Prodi K3 UNS Selenggarakan Kuliah Umum Peran HSE dalam Lingkup Kerja Industri Migas

UNS — Himpunan Mahasiswa Kesehatan dan Keselamatan Kerja (Himakesja) Sekolah Vokasi (SV) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta  adakan kuliah umum bertajuk “HSE in Bussines Process (Oil & Gas)”, Sabtu (22/5/2021). Kegiatan berlangsung secara daring melalui Zoom Cloud Meeting yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) hingga umum.

Kepala Prodi K3 UNS, Dr. Isna Qodrijati, dr., M.Kes., menyampaikan bahwa bidang keilmuan K3 dapat diimplementasikan secara luas sehingga mahasiswa perlu dibekali dengan berbagai ilmu K3 yang ada.

“Berdasarkan tracer study yang ada kemarin, ternyata lulusan kita banyak yang ke arah manufaktur. Itu nanti yang akan kita lebih tingkatkan juga. Meskipun seperti ada yang dari Migas (minyak dan gas), seperti Pak Trijoko, ini juga penting adik-adik ketahui. Kita tidak akan meninggalkan bidang-bidang yang lain. Jadi kita tetap akan belajar semua K3,” tutur Dr. Isna Qodrijati.

Kuliah umum ini menghadirkan Trijoko, S.ST., HSE Officer Offshore Marine Seismic, PT. Elnusa Tbk. Proses yang berjalan dalam pekerjaan di bidang Health, Safety, and Environment (HSE) pada perusahaan Migas dibagi menjadi 5 tahapan, yaitu Pre Qualification, Qualification, Pre Operation, Operation, dan Post Operation.

Pada tahap Pre Qualification, peran HSE adalah memproses dokumen yang berkaitan dengan Contractor Safety Management System (CSMS) sebagai syarat bagi kontraktor untuk diterima oleh suatu perusahaan. Trijoko menjelaskan bahwa HSE berperan dalam mengisi formulir kuesioner CSMS, menyiapkan dokumen pembuktian sesuai kuesioner, serta menyatukan dokumen yang telah disusun.

Berlanjut pada tahap Qualification dimana dokumen CSMS dikembangkan dengan menjabarkan rencana riil selama proyek berlangsung. Bagi Trijoko, HSE diharapkan mampu memahami dengan baik dokumen tender yang telah disusun.

Tahap ketiga, Pre Operation, dapat dimulai ketika kontraktor memenangkan tender suatu perusahaan. Peran HSE dalam tahap ini adalah mempersiapkan HSE Plan, Risk Assesment, ERP, MERP, Bridging Document, Pre Job Activity, dan persiapan HSE.

Memasuki tahap Operation, HSE berkontribusi dalam persiapan HSE Operation untuk harian, mingguan, dan bulanan. Selain itu, adapun penilaian terhadap Work in Progress yang dilakukan perusahaan kepada kontraktor serta Final Evaluation.

“Final Evaluation ini adalah kita cek lagi dari nol sampai akhir. Kita cek lagi dari CSMS-nya, tendernya, kemudian PJA-nya, sampai WIP-nya kita cek ulang,” terang Trijoko.

Hingga pada tahap terakhir, Post Operation, HSE perlu untuk mengumpulkan Customer Satisfaction Survey serta Final Report. Garis besar dari Final Report mencakup pencapaian, pelaksanaan, hingga laporan kerja selama kurun waktu tertentu.

Kegiatan berlangsung interaktif dengan berbagai pertanyaan yang diajukan oleh partisipan. Dengan terselenggaranya kegiatan perkuliahan umum ini tentu menjadi salah satu upaya menghasilkan lulusan unggul dan kompeten di bidang keselamatan dan kesehatan kerja industri. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content