Teknik Industri UNS Sukses Selenggarakan Seminar Nasional IDEC 2015

IDEC 2015
Seminar Nasional FT UNS menghadirkan 3 pembicara kunci yaitu Richard Budihadianto, Direktur utama PT. GMF Aero Asia; Erwina Widjawati, selaku Kepala Bidang Daya Saing Industri BPPT; dan Cucuk Nur Rosyidi dosen dari Teknik Industri UNS.
Seminar Nasional FT UNS menghadirkan 3 pembicara kunci yaitu Richard Budihadianto, Direktur utama PT. GMF Aero Asia; Erwina Widjawati, selaku Kepala Bidang Daya Saing Industri BPPT; dan Cucuk Nur Rosyidi dosen dari Teknik Industri UNS.

Program Studi Teknik Industri Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta sukses selenggarakan seminar nasional bertajuk The 2nd Industrial Engineering Conference (IDEC) 2015, dengan tema “Enhancing Manufacturing Sector for Sustainable Development of Indonesia’s Global Business Network”, Rabu, (9/9/2015). Bertempat di Hotel Sahid Jaya Solo, seminar kali ini juga ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepakatan antara UNS dengan PT. Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF).

Acara dibuka pukul 09.00 WIB dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya, kemudian dilanjutkan dengan sambutan oleh Rektor UNS yang disampaikan oleh Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNS, Widodo Muktiyo. Dalam sambutannya, Ravik mengingatkan pentingnya strategi persaingan industri di pasar global. Dalam hal ini, link and match antara perguruan tinggi dengan perusahaan dan pemerintah, perlu diwadahi dalam wujud nyata pada koridor hubungan A (academician)-B (businessman)-G (government), sebagai contoh berpartisipasi aktif untuk mewujudkan BUMN, seperti PT GMF yang melakukan akselerasi dalam mencapai target perusahaan bidang MRO (Maintenance, Repair, and Overhaul) untuk menjadi perusahaan kelas dunia.

Laporan ketua panitia, Pringgo Widyo Laksono yang juga Kepala PKPTKI LPPM UNS.
Laporan ketua panitia, Pringgo Widyo Laksono yang juga Kepala PKPTKI LPPM UNS.

Seminar Nasional ini menghadirkan 3 pembicara kunci yaitu Richard Budihadianto, Direktur utama PT. GMF Aero Asia; Erwina Widjawati, selaku Kepala Bidang Daya Saing Industri BPPT; dan Cucuk Nur Rosyidi dosen dari Teknik Industri UNS. Richard menyampaikan pemaparan dengan tema “Opportunity & Challenges of MRO Industry in Indonesia” . PT. GMF Aero Asia, perusahaan yang dibawahinya merupakan salah satu anak perusahaan PT Garuda Indonesia yang sudah melakukan spin off. PT GMF AeroAsia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pelayanan maintenace, repair dan over haul (MRO) pesawat terbang terbesar dan terlengkap di Indonesia (termasuk dalam 25 top world class commercial MRO versi Vision Award). Pada kesempatan ini, Richard menyampaikan peluang, potensi dan tantangan bisnis MRO di dunia khususnya di Indonesia. Peluang yang dimaksud adalah masih terbukanya peluang dan masih kurangnya sumber daya yang ada untuk bisa mencukupi kapasitas permintaan pasar serta terbatasnya kapabilitas kemampuan industri MRO di Indonesia.

Sementara itu, Erwina Widjawati yang juga merupakan Kepala Bidang Daya Saing Industri BPPT menyampaikan materi dengan tema “Kebijakan Teknologi dalam mendukung sektor industri manufaktur”. Sedang Cucuk Nur Rosyidi menyampaikan materi “Kajian Quality Improvement pada Sistem Manufaktur”. Sesuai tema yang diangkat, seminar ini ditujukan untuk meningkatkan kerjasama antara Perguruan Tinggi dengan pihak-pihak yang terkait langsung dengan Perindustrian di Indonesia. Selain itu seminar ini juga bertujuan untuk mengembangkan wawasan mengenai sustainable manufacturing.

Seminar berhasil menarik kurang lebih 150 peserta dan 49 pemakalah dari berbagai universitas di Indonesia.
Seminar berhasil menarik kurang lebih 150 peserta dan 49 pemakalah dari berbagai universitas di Indonesia.

Sebagai luarannya, seminar ini diharapkan mampu mempublikasikan berbagai paper mengenai bidang-bidang yang ada di Teknik Industri. Bidang-bidang yang dimaksud adalah sistem kualitas, sistem produksi, sistem informasi, perancangan dan pengembangan produk, sistem logistik dan bisnis, serta perancangan sistem kerja dan ergonomi. Seminar berhasil menarik kurang lebih 150 peserta dan 49 pemakalah dari berbagai universitas di Indonesia. Pemakalah tersebut berasal dari Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Katolik Widya Mandala Madiun, Universitas Muhammadiyah Surakarta, ITATS, Universitas Malahayati, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Universitas Muhammadiyah Malang, Universitas Surabaya, dan dari internal UNS sendiri. Adapun bentuk luaran seminar ini adalah dalam bentuk prosiding yang nantinya dapat dijadikan sebagai acuan untuk pengembangan keilmuan. Seminar nasional IDEC 2015 disponsori oleh beberapa pihak diantaranya adalah Batik Syandana, Percetakan Printpro, BPPT, PIT, dan PKPTKI LPPM UNS.

Pringgo Widyo Laksono, Kepala Pusat Studi Pengembangan Teknologi dan Kolaborasi Industri (PKPTKI) LPPM UNS) dalam hal ini selaku ketua panitia seminar menyampaikan harapan dengan diadakannya kegiatan seminar ini menjadi wadah pertemuan ilmiah antara Industri, pemerintah dan akademisi yang dapat memberikan manfaat bagi sektor industri untuk menghadapi bisnis global secara berkelanjutan. [](red.uns.ac.id)

Skip to content