Ulas Strategi Komunikasi Publik Berbasis Sosiokultural di Masa Pandemi, Mahasiswa UNS Juarai DPOC 2021

UNS — Mengulas strategi komunikasi publik berbasis sosiokultural selama pandemi Covid-19, Pradana Ricardo, Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berhasil menjuarai sebuah kompetisi artikel pada Rabu (17/2/2021).

Bertajuk The Power of Communication (DPOC) 2021, kompetisi tersebut dihelat oleh Himpunan Mahasiswa Komunikasi (Himakom) Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten dengan tema “Peran dan Efektivitas Komunikasi di Era Pandemi”.

Melalui artikel ini, Ricard–sapaan akrabnya–menjelaskan pentingnya unsur humanisme dan kebudayaan Indonesia dalam komunikasi publik yang dilakukan pemerintah.

Mahasiswa Sastra Indonesia 2019 ini menuturkan, ia mengangkat topik tersebut karena melihat selama pandemi ini pemerintah hanya cenderung memberikan imbauan dan anjuran untuk menerapkan PHBS serta protokol kesehatan lainnya.

Padahal, imbuhnya, pandemi tidak hanya sekadar menurunkan angka-angka statistik, tapi juga berkaitan dengan manusia dan tata laksana. Terlebih bagi Indonesia dengan masyarakat berlatar belakang budaya dan tradisi kuat. Di era post truth ini, narasi dan cerita yang dapat diterima masyarakat menjadi ‘lebih penting’ dari penjelasan ilmiah.

“Menurut saya, pemerintah perlu membuka ruang bagi para ahli budaya untuk turut memetakan strategi penanganan Covid-19 dan mengomunikasikannya ke masyarakat dengan pendekatan sosiokultural,” ungkapnya, Kamis (25/2/2021).

Ricard mengambil contoh di masyarakat Jawa. Untuk memberi pemahaman terkait PHBS dan protokol kesehatan lainnya, dapat dihubungkan dengan kepercayaan bahwa manusia sebagai pemimpin di bumi, harus senantiasa memayu hayuning bawana. Senantiasa mengupayakan keselamatan diri.

Kepada uns.ac.id, Ricard pun mengatakan, ide penulisan artikel ini sudah ada sejak ia mengikuti mata kuliah Kebudayaan Jawa di semester lalu. Dalam penulisan artikel, Ricard dibantu para dosen Prodi, khususnya Asep Yudha Wirajaya, S.S., M.A.

Menulis artikel yang lebih mengarah ke ilmu komunikasi, tantangan dalam penulisan artikel ini bagi Ricard adalah lingkup keilmuan.

“Saya mahasiswa sastra yang lebih berfokus pada ilmu budaya dan bahasa. Walaupun ada kaitan ilmu bahasa dan komunikasi, saya rasa perlu menambah pemahaman dan referensi terkait bidang komunikasi sebagai penguat tulisan saya,” ujar Mahasiswa Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS ini.

Di akhir perbincangan, Ricard menyampaikan bahwa ia akan terus meningkatkan kemampuan penulisannya dan berprestasi melalui bidang tersebut. Ia juga berharap dapat bermanfaat melalui beragam ide dan raihan prestasinya selama di bangku perkuliahan.

“Saya selalu terbuka dengan ajakan diskusi perihal kepenulisan. Harapannya, ilmu yang saya miliki juga bisa ditularkan ke teman-teman saya,” tutup Ricard. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content