UNS Dorong Akademisi Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan Syariah

UNS – Guna mendorong perkembangan Industri Keuangan Syariah, Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menyelenggarakan Seminar Nasioal bertajuk “Potensi Keuangan Syariah untuk Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional” di Aula Pascasarjana UNS. Seminar pada Sabtu (14/9/2019) tersebut lebih khusus bertujuan untuk mengedukasi para Guru SMA/SMK pendamping peserta Olimpiade Pendidikan Akuntansi (OPA) UNS 2019 dari berbagai provinsi di Jawa. Hal yang ditekankan oleh para pemateri adalah  pentingya peningkatan literasi keuangan syariah bagi guru SMA/SMK.
“Industri keuangan berbasis syariah memang semakin potensial. Tetapi literasi atau pengetahuan mengenai keuangan syariah masih di angka 8.01%. Sangat rendah. Termasuk di lingkup Guru SMA/SMK,” ujar Dr. Falikhatun, Kepala Pusat Studi Ekonomi Islam UNS.
Dr. Falikhatun pun menambahkan, bahwa Guru Ekonomi dan Akuntansi di sekolah saat ini baru memahami salah satu instrumen keuangan syariah saja, yaitu perbankan syariah. Padahal PT, sekolah, dosen, dan guru memiliki peranan penting dalam peningkatan literasi keuangan syariah ini.
“Guru dan dosen harus mengupgrade diri. Aksebilitas pengetahuan pada keuangan syariah harus ditingkatkan. Instrumen di keuangan syariah itu banyak, tidak hanya perbankan syariah saja. Sudah saatnya menambahkan konten ‘Lembaga Keuangan Syariah’ di kurikulum sekolah. Sehingga pemahaman siswa lebih luas. Dan ternyata keuangan syariah itu juga bisa dalam bentuk asuransi, pegadaian dan Lain-lain,” tambah Dosen FEB UNS tersebut.
Upaya selanjutnya adalah inklusi, yaitu pelibatan atau perekrutan. Salah satu indikator inklusi adalah kepemilikan rekening syariah yang saat ini baru mencapai angka 10-11%.
Heri Santoso dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berpesan agar  PT dapat mendukung inklusi ini dengan penguatan teknologi.
“Setelah literasi, hal yang perlu diperhatikan adalah meningkatkan inklusi atau keterlibatan dalam industri keuangan syariah. Misal dengan membuat rekening syariah. Dengan literasi yang meningkat, maka diharapkan potensi keterlibatan masyarakat juga meningkat. Kami juga berharap agar PT mengembangkan teknologi yang dapat menguatkan industri keuangan syariah. Silahkan Anda segera memanfaatkan akses industri keuangan syariah,” jelas Pengawas Bank di OJK tersebut. Humas UNS/ Kaffa
Skip to content