UNS Kembali Berangkatkan Tim Medis untuk Korban Longsor Bogor

UNS – Tim medis Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali diberangkatkan menuju lokasi terdampak bencana longsor di Desa Sipayung, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor pada Jumat (17/1/2020) malam.

Pemberangkatan tim medis gelombang II turut disaksikan langsung oleh Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Alumni UNS, Prof. Kuncoro Diharjo. Sebelum mobil yang membawa 7 anggota tim medis UNS berangkat ke lokasi bencana, Prof. Kuncoro secara langsung mengecek kesiapan peralatan dan obat-obatan yang akan dibawa.

“Kita sesuai dengan assessment dari tim kita yang di sana (red: Desa Sipayung) di gelombang I. Dari data assessment itu memang sudah muncul permasalahan kesehatan sehingga kita lebih fokus kekesehatan,” ujar Prof. Kuncoro saat ditanya mengenai kesiapan tim medis UNS di gelombang II pemberangkatan.

Dalam gelombang II ini, Prof. Kuncoro merinci secara detail bahwa UNS akan memberangkatkan 2 dokter penyakit dalam, 1 psikiatri, 1 dokter paru, 1 dokter penyakit kulit, 1 dokter umum dan 2 Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Vagus Fakultas Kedokteran (FK) UNS.

Usai memberangkatkan tim medis ke lokasi bencana longsor pada Sabtu (11/1/2020) lalu, UNS terus memantau perkembangan tim dan kondisi di lapangan. Hal tersebut dimaksudkan agar UNS dapat terus mengecek kesiapan anggota tim medis, stok obat-obatan, peralatan, hingga perkembangan mengenai kondisi masyarakat terdampak bencana.

Kepada uns.ac.id, Prof. Kuncoro memaparkan bahwa intensitas pengungsi yang datang berobat ke posko kesehatan UNS di Desa Sipayung semakin meningkat. Melalui data terbaru yang diberikan oleh tim medis UNS, saat ini jumlah pengungsi yang datang berobat bisa mencapai ratusan dalam 1 hari.

“Posko utama di Sipayung akhir-akhir ini mencapai 269 orang dalam 1 hari. Tim UNS melayani sampai jam 10 malam. Dan, nantinya juga akan ada dokter yang juga alumnus UNS akan berangkat dari Jakarta malam ini” tambahnya.

Akibat dari membludaknya jumlah pengungsi, stok obat milik tim medis UNS di Desa Sipayung sempat menipis. Namun, Prof. Kuncoro mengatakan bahwa kekhawatiran menipisnya stok obat telah teratasi melalui bantuan yang diberikan langsung oleh RS Al Mintohardjo, Jakarta.
“Stok obat di gelombang I sudah menipis. Kami juga bekerjasama dengan alumnus UNS, Kolonel Laut (K) dr. Wiweka, MARS yang merupakan Direktur RS Al Mintohardjo untuk dibantu obat-obatan pada hari Senin,” imbuhnya.

Dengan diperpanjangnya masa tanggap darurat oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor selama 14 hari kedepan, Prof. Kuncoro berharap agar tim medis di UNS dapat terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat terdampak bencana hingga kondisi mulai pulih dan stabil. Humas UNS/ Yefta

Skip to content