UNS Kukuhkan Nunuk Suryani Jadi Guru Besar Teknologi Pembelajaran Sejarah

Nunuk Suryani, saat menyampaikan orasi ilmiah pada hari pengukuhannya sebagai Guru Besar Teknologi Pembelajaran sejarah, Selasa (19/4/2016).
Nunuk Suryani, saat menyampaikan orasi ilmiah pada hari pengukuhannya sebagai Guru Besar Teknologi Pembelajaran sejarah, Selasa (19/4/2016).

Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kukuhkan Nunuk Suryani sebagai guru besar ke-177 UNS dan guru besar ke-55 FKIP UNS, Selasa (19/4/2016). Melalui orasi ilmiah berjudul Pemanfaatan Media Digital untuk meningkatkan Kualitas dan Daya Tarik Pembelajaran Sejarah, Nunuk dikukuhkan sebagai Guru  Besar Teknologi Pembelajaran Sejarah.

Pembelajaran sejarah, menurut Nunuk, memiliki peran penting yakni untuk menggugah kesadaran peserta didik tentang proses perubahan dan perkembangan masyarakat di masa lalu. Selain itu, pembelajaran sejarah juga berperan membangun prespektif serta kesadaran dalam menemukan, memahami dan menjelaskan jati diri bangsa di tengah perubagan dunia.

Nunuk berpendapat keberhasilan pembelajaran sejarah samapai saat ini masih terus dipertanyakan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi keberhasilan pembelajaran sejarah seperti guru, materi pola interaksi, media dan teknologi, situasi belajar dan sistem. Nunuk melihat masalah yang paling mendasar dalam pembelajaran sejarah adalah usaha untuk meningkatkan kualitas proses pembelajran sehingga mendapat hasil yang efektif, efisien, dan berdaya tarik.

Salah satu upaya untuk mengatasi masalah rendahnya daya tarik dan kulaitas pembelajaran sejarah yatu dengan menggunakan metode dan media pembelajaran yang bervariasi. Media yang paling baik untuk semua mata pelajaran, termasuk sejarah, adalah objek/ benda langsung. Kenyataannya, objek langsung pembelajaran sejarah sangat terbatas di lapangan; terbatas ruang, waktu, dan daya indera.

Melalui serangkaian penelitian yang telah dilakukan, Nunuk mengemukakan inovasi dalam pembelajaran sejarah melalui implementasi media digital sebagai upaya meningkatkan daya tarik dalam pembelajaran sejarah. Peningkatan daya tarik dalam pembelajaran sejarah, diyakini Nunuk akan berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran sejarah.

Nunuk mencontohkan bentuk media digital yang bisa dipakai dalam pembelajaran sejarah, yakni buku digital, kelas maya atau e-learning, dan multimedia pembelajaran. “Namun guru juga harus meningkatkan kompetensi penguasaan media. Guru berperan mengarahkan anak didik untuk menggunakan teknologi pada tujuan materi pembelajaran,”ujar Nunuk saat ditanya tantangan pembelajaran sejarah dengan media digital tersebut.[](nana.red.uns.ac.id)

Skip to content