Universitas Sebelas Maret (UNS) kukuhkan dua Guru Besar ke 168 dan 169 yang juga sepasang suami istri yaitu Prof. Soeparmi, M.A., Ph.D dan Prof. Cari, M. A., Ph.D dalam siding senat terbuka pada Kamis (11/12/2014) di Auditarium UNS. Ini merupakan pengukuhan Guru Besar kelima sepanjang bulan Desember ini setelah sebelumnya Prof. Dr. Sariyatun, M.Pd., M.Hum dan Prof. Dr. Warto, M.Hum dikukuhkan pada Selasa (02/12/2014) dan Prof. Dr. Ir. Susy Susmartini, MSIE pada Selasa (9/12/2014).
Ini merupakan yang pertama kali terjadi di UNS dalam pengukuhan guru besar Yng juga sepasang suami istri. Prof. Soeparmi, M.A. yang berasal dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetauan Alam (FMIPA) mengangkat judul penelitian “Metode Penyelesaian Sistem Quantum Non Realivistik dan Pelativistik Masa Kini”. Sedangkan Prof. Cari, M. A., Ph.D menyampaikan penelitian yang diberi judul “Peranan Quantum Optik dalam Perkembangan Teknologi”. Mereka berdua adalah dosen pada Program Studi (Prodi) Fisika, sekaligus menambah angka ke guru besar di FMIPA UNS menjadi yang ke 9 dan 10.
Prof. Soeparmi dan Prof. Cari mengaku saling dukung untuk menuai keberhasilan yang mereka bangun selama 26 tahun berumahtangga. Untuk meraih gelar akademik tertinggi ini, Prof. Cari juga mengungkapkan bahwa istrinya didorong untuk tampil terlebih dahulu seperti saat melanjutkan studi di Amerika sebelum ia susul. Hasilnya pun Prof. Soeparmi terlebih dulu mendapatkan SK yaitu ketika sedang akan menunaikan ibadah haji, sedangkan Prof. Cari mendapatkannya saat melaksanakan ibadah haji.
Kebersamaan dan saling bantu sudah tercermin saat mereka dipertemukan di UNS dan menjadi dosen pada Program Studi (Prodi) Fisika. Hal ini juga terlihat pada saat mereka melanjutkan studi di University at Albany secara bersama-sama. Saat itu Prof. Separmi melanjutkan program Doktor sedangkan Prof. Cari melanjutkan program pascasarjana hingga mereka pun akhirnya dikarunia seorang buah hati di Negeri Paman Sam tersebut. [inang red.uns.ac.id]
