UNS Raih Emas dan Perunggu di Kejuaraan Asian Pencak Silat 2018

UNS – Dua mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Kepelatihan Olahraga (Penkepor) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta berhasil membawa pulang satu medali emas dan perunggu dari ajang 4th Asian Pencak Silat Championship 2018, 1-3 oktober 2018 di Srinagar Kashmir, India. Mereka adalah Khoirudin Mustakim dan Nadia Haq Umami Nur Cahyani.

Khoirudin berhasil mendapatkan medali emas untuk kelas A Putra 45 kg sampai 50 kg. Sementara, Nadia meraih medali perunggu atau juara ketiga untuk Kelas B Putri 50-55 kg.

Saat dihubungi redaksi pada Senin (8/10/2018), Khoirudin mengatakan kunci kemenangannya di ajang bergengsi tersebut adalah penguasaan teknik silat. Berkat itu, ia berhasil mengalahkan atlet pencak silat dari Vietnam dengan skor 4-1 pada partai final. Di babak sebelumnya, atlet muda asal Klaten ini bahkan sukses membuat pesilat Singapura tak berkutik dengan skor 5-0.

Senasib dengan Khoirudin, Nadia juga harus bertanding melawan atlet asal Vietnam. Sayangnya, langkah Nadia harus terhenti pada babak semifinal, setelah melawan Vietman dengan skor 4-1. Kendati demikian, Nadia tetap bersyukur dapat membawa pulang medali perunggu.

Pencapaian Khoirudin dan Nadia ini akan menambah daftar panjang prestasi mereka di tingkat internasional. “Kejuaraan tingkat internasional ini adalah kedua kalinya yang pertama di Thailand,” kata Khoirudin.

Dengan penuh semangat, Nadia menambahkan bahwa semua atlet harus memiliki keyakinan meraih juara. Sebab, mereka telah berjuang keras mulai dari persiapan hingga pelaksanaan lomba.

“Kita di TC (Training Center) di Padepokan Pencak Silat TMII Jakarta selama 10 hari dari tanggal 20 September. Latihan dengan tim sehari 2 kali, dan ada tambahan latihan individu dari masing-masing atlet. Jadi setiap atlet ada yang latihan sehari 2 kali, ada juga yang sehari 3 kali,” jelas Nadia.

UNS sendiri hanya mengirimkan dua atlet yang terdiri pesilat putra dan putri di ajang tersebut. Di sana, mereka harus bertanding melawan pesilat dari berbagai negara di Asia seperti China, Vietnam, Malaysia, dan Singapura.

Setelah sukses menyabet medali emas dan perunggu, mereka berharap ke depannya bisa kembali mewakili Indonesia di kejuaraan internasional. “Semoga dapat undangan seleksi nasional dalam persiapan kejuaran dunia di Singapura bulan Desember tahun 2018,” ungkap Khoirudin. Humas UNS

Skip to content