Usung Produk Nata de Ganyong, Mahasiswa UNS Ukir Prestasi di Ajang Essay Competition Demand 3.0

Usung Produk Nata de Ganyong, Mahasiswa UNS Ukir Prestasi di Ajang Essay Competition Demand 3.0

UNS — Mahasiswa  Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menorehkan prestasi di tingkat Nasional. Ia adalah Arifin Septiyanto dari Program Studi (Prodi) Pendidikan IPA  Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Ditengah kesibukannya mengerjakan skripsi, Arifin berhasil meraih Juara 3 pada ajang Essay Competition Demand 3.0. Kompetisi tersebut diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Prodi Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Jambi. Essay Competition Demand 3.0 mengusung tema “Intensifikasi Peran Generasi Z sebagai Agent of Change di Era Kenormalan Baru”.

Mengambil sub-tema Ekonomi, Arifin mengajukan tulisannya yang berjudul ‘Nata De Ganyong: Produk Kekinian Berbahan Lokal Umbi Ganyong dalam mendukung Ekonomi Kreatif Warga Desa Colo Kabupaten Kudus Melalui Kolaborasi Hexa Helix’.

Nata de ganyong merupakan produk inovasi makanan yang mengkombinasikan nata de coco dengan pati ganyong. Pati ganyong diperoleh dari umbi ganyong yang merupakan tanaman khas lereng Gunung Muria di Desa Colo, Kecamatan Dawe, Kabupaten Kudus. Saat dihubungi oleh tim un.ac.id pada Senin (10/5/21), Arifin mengungkapkan keinginannya untuk meningkatkan ekonomi kreatif berbasis kearifan lokal dengan mengkombinasikan produk yang telah ada di pasaran dengan aksen lokal.

“Umbi ganyong umumnya berada dari daerah tempat tinggal saya yakni Kudus,” ujar Arifin.

Usung Produk Nata de Ganyong, Mahasiswa UNS Ukir Prestasi di Ajang Essay Competition Demand 3.0

Untuk mendukung pemasaran produk Nata de Ganyong, Arifin mengusulkan strategi pengembangan dan pemasaran produk melalui konsep hexa helix. Menurutnya, Sinergi jejaring hexa helix lebih kompleks sehingga akan menghasilkan terwujudnya sirkulasi pengetahuan antar stakeholder. Terutama terkait dengan peran media di era digital saat ini. Menjamurnya e-commerce dapat mendukung pemasaran dan pengenalan produk Nata de Ganyong secara efektif.

Melalui inovasi tersebut, Arifin berhasil masuk 15 besar dan menduduki peringkat 3 setelah mengalahkan beberapa Universitas ternama, seperti Universitas Gadjah Mada, Institut Pertanian Bogor (IPB), Institut Teknologi Bandung, hingga Universitas Diponegoro dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Saat ini, Nata de Ganyong belum ditemukan di daerah Kudus. Oleh karena itu, Arifin berharap supaya produk tersebut bisa diproduksi sehingga dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Colo, Kabupaten Kudus.

“Harapannya, produk Nata de Ganyong bisa diproduksi dan memberi manfaat bagi warga Colo,” pungkasnya. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content