Bedah Buku Andrik Purwasito, Komunikasi Multikultural atau Komunikasi Antarbudaya?

Salah satu cara mengapresisi buku adalah dengan membedahnya. Kiranya kalimat tersebut tepat untuk menggambarkan acara bedah

Tribute for Academic Works, membedah buku “Komunikasi Multikultural” karya Andrik Purwasito, Rabu (06/5/2015)
Tribute for Academic Works, membedah buku “Komunikasi Multikultural” karya Andrik Purwasito, Rabu (06/5/2015)

buku dengan judul “Komunikasi Multikultural” milik Andrik Purwasito, salah satu dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Rabu (6/5/2015).

Bertempat di Aula FISIP UNS, Andrik yang juga Ketua Jurusan Hubungan Internasional FISIP UNS mendapat kehormatan untuk dibedah bukunya oleh guru besar Universitas Diponegoro, Turnomo Raharjo di depan dosen dan mahasiswa. Buku dengan judul “Komunikasi Multikultural” merupakan hasil riset, yang dimenangkan Andrik dalam kompetisi program QUE Bank Dunia yang diadakan oleh Jurusan Ilmu Komunikasi.

Dalam pemaparannya, Andrik menerangkan bahwa Information and Communication Technology (ICT) merupakan latar belakang penulisan bukunya tersebut, yang langsung maupun tidak langsung mempunyai pengaruh besar dalam kehidupan sosial-budaya bangsa. “Kita berpindah dari warga tradisional (citizen) menjadi warga global (netizen). Buku saya tidak serta merta memperingatkan keadaan kita agar hati-hati dalam memasuki peradaban baru, tetapi lebih menawarkan gagasan solutif atas ancaman dan bencana yang mungkin ditimbulkan oleh perilaku netizen dalam sistem on-line,” terang Andrik.

Turnomo memberi penilaian bahwa isi buku “Komunikasi Multikultural” bisa dikatakan keluar dari arus utama literatur komunikasi (antarbudaya) yang ada pada saat ini. “Mungkin satu-satunya buku yang membahas tentang komunikasi dan budaya dengan judul komunikasi multikultural,” jelas Turnomo. Namun, Turnomo juga mempertanyakan apa yang dimaksud Andrik, apakah itu komunikasi multikultural atau komunikasi antar budaya. Turnomo menambahkan komunikasi multikultural berbeda dengan kounikasi antarbudaya. Komunikasi multikutural hanya mengkaji satu budaya yaitu peralihan budaya dari citizen menjadi netizen.[] (danur.red.uns.ac.id)

Skip to content