Bincang Santai Kompascom Bersama Rektor UNS Bahas Dunia Perguruan Tinggi

UNS–Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Prof. Jamal Wiwoho, berbincang santai bersama Kompascom membahas hiruk pikuk perguruan tinggi di tengah pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), Kamis (14/5/2020). Dalam tayangan yang disiarkan langsung di akun Instagram resmi @kompascom, Prof. Jamal menjawab sejumlah pertanyaan yang ditanyakan oleh warganet seputar penerimaan mahasiswa baru dan perkuliahan daring.

Kepada warganet yang menyaksikan jalannya siaran langsung Instagram, Prof. Jamal terlebih dahulu menjelaskan skema penerimaan mahasiswa baru di perguruan tingi negeri (PTN). “Seleksi penerimaan mahasiswa baru lewat SNMPTN itu ya dasarnya adalah nilai akademik dan nilai prestasi lainnya yang ditetapkan PTN, seperti nilai akademik, juara internasional pidato bahasa Inggris, juara matematika, fisika, dan olimpiade lainnya. Selain itu, ada kriteria lain yang diajukan termasuk beberapa perguruan tinggi yang menggunakan hafidz Alquran,” ujar Prof. Jamal.

Selain jalur SNMPTN, Prof. Jamal juga menjelaskan sejumlah ketentuan yang menjadi indikator penilaian pada jalur penerimaan SBMPTN. Selain harus mengikuti Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK), Prof. Jamal menyebut terdapat sejumlah Program Studi (Prodi) yang harus menyertakan berkas tambahan, seperti nilai praktek baik dibidang olahraga maupun seni dan budaya.

Dalam menyeleksi mahasiswa baru yang hendak diterima di PTN, Prof. Jamal menerangkan bila di masing-masing PTN terdapat batas minimal dan batas maksimal yang harus dipenuhi. Seperti pada jalur SNMPTN dan SBMPTN yang menggunakan batas minimum dari kuota yang disediakan masing-masing PTN dan jalur seleksi mandiri yang menjadi menggunakan batas maksimum untuk memenuhi seluruh kuota penerimaan mahasiswa baru yang disediakan oleh PTN.

Pertanyaan lain yang juga ditanyakan oleh warganet kepada Prof. Jamal adalah permasalahan seputar perubahan aktivitas perkuliahan secara tatap muka yang telah diganti menjadi kuliah daring akibat adanya pandemi Covid-19.

Sebagai Ketua Majelis Rektor Perguruan Tinggi Negeri Indonesia (MRPTNI), Prof. Jamal mengatakan bila sejak 16 Maret lalu sejumlah PTN sudah memulai aktivitas perkuliahan daring. Namun, dalam pelaksanaan perkuliahan daring, Prof. Jamal menceritakan bila sejumlah PTN sempat menemui kendala, terutama dalam keterjangkauan jaringan bagi mahasiswanya.

“Seperti kemarin Rektor Universitas Musamus Merauke, Prof. Philipus Betaubun yang mengatakan ada kendala soal sinyal karena daerahnya yang bergunung-gunung,” lanjutnya.

Walau sempat menemui kendala soal keterjangkauan sinyal akibat wilayah geografis, mau tidak mau perkuliahan daring harus tetap diberlakukan untuk menjalankan protokol kesehatan Covid-19 yang mengimbau masyarakat agar tidak berkerumun, melakukan social distancing, dan physical distancing.

Di akhir jalannya siaran langsung Kompascom, Prof. Jamal mengatakan bila PTN sudah berusaha untuk memfasilitasi kebutuhan mahasiswa untuk melakukan kuliah daring, salah satunya adalah dengan memberikan bantuan kuota dan pulsa.

“Para rektor mengambil kebijakan memberikan paket data kalo di UNS memberi pulsa. Kami di UNS sudah dua kali, yaitu pada bulan April dan Mei terakhir jumlahnya 26.000-an mahasiswa dengan persentase 99,2%,” pungkas Prof. Jamal.Humas UNS/Yefta

Skip to content