FIB UNS Gelar Tarawih Bersama di Gedung Ki Hadjar Dewantara

FIB UNS Gelar Tarawih Bersama di Gedung Ki Hadjar Dewantara

UNS — Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar tarawih bersama di Gedung Ki Hadjar Dewantara UNS, Senin (18/4/2022) malam. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, S.H., M. Hum., Wakil Rektor Riset dan Inovasi UNS, Prof. Dr. Kuncoro Diharjo, S.T., M.T., Dekan FIB UNS, Prof. Dr. Warto, M.Hum beserta sivitas akademika FIB UNS, dan Dharma Wanita Persatuan (DWP) UNS.

Bertindak sebagai imam salat Isya dan tarawih adalah Muhammad Ghinan Afkar, mahasiswa Program Studi (Prodi) Sastra Arab FIB UNS. Setelah melaksanakan salat Isya dan tarawih berjamaah, acara dilanjutkan dengan ceramah dan doa bersama oleh Dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Mas Said Surakarta, Dr. Ismail Yahya, S. Ag., M.A.

Prof. Warto menyampaikan kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk bersilaturahmi sekaligus memanfaatkan gedung baru UNS. “Secara khusus mengenai ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Rektor UNS yang telah memberikan izin untuk menggunakan ruangan yang indah ini untuk salat berjamaah keluarga besar FIB. Karena UNS memiliki gedung baru yang indah dan belum tentu semua orang bisa menikmatinya, kini FIB memiliki kesempatan. Dan itu pasti akan menciptakan kenangan yang indah,” tuturnya.

Prof. Jamal mengaku juga sangat mengapresiasi semangat dan gerak cepat FIB dalam memanfaatkan gedung baru UNS. “Saya mengapresiasi FIB karena semangatnya yang luar biasa untuk memanfaatkan gedung Ki Hadjar Dewantara ini untuk kegiatan yang bermanfaat. Setelah saya persilakan untuk memanfaatkan gedung baru ini, dengan cepat FIB memberikan respon yang baik,” ujar Prof. Jamal dalam sambutannya.

Memasuki sesi ceramah, Dr. Ismail Yahya sepakat di bulan Ramadan yang penuh berkah ini sebaiknya dihiasi dengan hal-hal yang bermanfaat, salah satunya seperti kegiatan tarawih berjamaah ini. Sebagai orang yang selalu dipertemukan oleh suatu cobaan, Dr. Ismail Yahya menerangkan bahwa alat utama yang bisa digunakan untuk memerangi cobaan yaitu dengan kesabaran.

“Dalam sebuah hadis, Nabi Muhammad SAW mengatakan bahwa bulan Ramadan ini adalah bulan yang agung, bulan penuh berkah, bulan penuh kesabaran, juga bulan dimana kita menumbuhkan rasa simpati kita kepada orang-orang yang kurang beruntung di dunia. Masih dalam hadis yang sama juga disebutkan bahwa di bulan Ramadan, 10 hari pertama disebut dengan penuh rahmat, fase pertengahan atau 10 hari kedua yaitu penuh ampunan dan 10 hari ketiga atau fase terakhir yaitu pembebasan dari api neraka,” ucap Dr. Ismail Yahya. Humas UNS

Reporter: Erliska Yuniar Purbayani
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content