HM Pelita UNS Gelar NAESS bersama 12 Perguruan Tinggi

HM Pelita UNS Gelar NAESS bersama 12 Perguruan Tinggi
HM Pelita UNS Gelar NAESS bersama 12 Perguruan Tinggi

UNS — Himpunan Mahasiswa Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (HM Pelita) Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar National Agricultural Extension Student Summit (NAESS) 2021. Acara ini merupakan forum diskusi nasional yang diikuti oleh mahasiswa Program Studi (Prodi) Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP). NAESS digelar secara daring melalui Zoom Cloud Meeting pada Sabtu (20/3/2021).

Peserta yang hadir dalam forum tersebut adalah perwakilan mahasiswa Prodi PKP dari seluruh Perguruan Tinggi (PT) di Indonesia. Terdapat 12 PT dan Politeknik yang menghadiri acara tersebut yakni Institut Pertanian Bogor (IPB), Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Polbangtan Gowa, Polbangtan Malang, Polbangtan Manokwari, Polbangtan Yoma, Universitas Andalas, Universitas Islam Makassar, Universitas Jember, Universitas Lampung, UNS, dan Universitas Halu Oleo. Forum diskusi ini juga dihadiri oleh Riky Rudiat selaku Ketua Ikatan Mahasiswa Polbangtan PEPI Indonesia (IMPPI). Program  ini adalah salah satu program kerja dari HM Pelita yang berbentuk Focus Group Discussion (FGD).

“NAESS 2021 merupakan program kerja dari HM Pelita UNS. Salah satu kegiatan di dalam program kerja NAESS yaitu adanya suatu forum komunikasi. Forum tersebut menggunakan metode dan teknik FGD,” terang Cici Andriansyah selaku Kepala Bidang Acara NAESS, Senin (22/3/2021) kepada tim uns.ac.id.

Tema yang diangkat pada kegiatan ini adalah Peran Pemuda dalam Pemanfaatan Teknologi 4.0 di Bidang Pertanian Guna Meningkatkan Ekonomi Rakyat. Isu yang diangkat dalam diskusi ini adalah penyebab kurangnya penyuluh pertanian di Indonesia, peran penyuluh pertanian dan pemuda dalam memanfaatkan teknologi guna meningkatkan perekonomian, dan solusi untuk mengatasi kurangnya penyuluh pertanian di Indonesia.

Cici menjelaskan, mereka tertarik mengangkat tema tersebut karena sedikitnya jumlah penyuluh pertanian saat ini.

“Kami tertarik mengangkat tema tersebut karena didasari oleh permasalahan yang mana jumlah penyuluh yang sedikit dan kurang memadai sehingga menimbulkan stigma penyuluh hanya berkunjung lalu pergi tanpa memberdayakan masyarakat,” jelas Cici.

Pada forum NAESS 2021 ini, didapatkan 4 kesimpulan. Pertama, perlunya petani millenial dibarengi dengan penyuluh petani millenial dengan respon yang jelas pada sasaran petani juga memiliki empati tinggi kepada petani sasaran. Kedua, peran kampus untuk bersinergi melalui Memorandum of Understanding (MoU) maupun Himpunan Mahasiswa. Ketiga, visi misi kelompok tani harus jelas, dukungan penyuluh dan pemerintah bersinergi, dan kedekatan penyuluh dan petani harus ditingkatkan. Keempat, peran pemuda dalam teknologi 4.0 di bidang pertanian adalah mengenal teknologi, mau terjun langsung ke masyarakat, dan tetap mempertahankan kearifan lokal sekaligus bersinkronisasi demi kemajuan penyuluhan pertanian.

Kedepannya, Cici mewakili HM Pelita berharap agar NAESS di tahun mendatang dapat mengundang delegasi mahasiswa PKP dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun swasta di seluruh Indonesia.

“Harapan kegiatan Forum Diskusi NAESS 2022, semoga dapat mengundang delegasi mahasiswa penyuluhan pertanian dari PTN maupun swasta di seluruh Indonesia,” pungkas Cici. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content