Laksanakan Hibah MBKM, Mahasiswa UNS Dirikan Sanggar Belajar di Kabupaten Sukoharjo

Laksanakan Hibah MBKM, Mahasiswa UNS Dirikan Sanggar Belajar di Kabupaten Sukoharjo

UNS — Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sudah bergulir sejak dua tahun lalu. Berbagai kegiatan di bawah MBKM pun sudah diikuti dan dilaksanakan oleh mahasiswa, termasuk mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta. Salah satu kegiatan yang dilakukan yakni Hibah MBKM.

Sejumlah kelompok mahasiswa UNS mendapatkan Hibah MBKM ini. Hibah tersebut kemudian dipakai untuk merealisasikan program-program mereka. Salah satu kelompok yang mendapat Hibah MBKM yakni kelompok 100. Mereka memanfaatkan dana Hibah MBKM untuk mendirikan sanggar belajar di RT 01 RW 04 Dukuh Nguter, Desa Nguter, Kecamatan Nguter, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah.

Sanggar belajar ini merupakan wadah atau tempat yang digunakan untuk mengajar anak-anak desa setempat tentang pengetahuan umum yang berkaitan dengan pelajaran-pelajaran mereka di sekolah. Tidak hanya pelajaran sekolah, kelompok 100 Hibah MBKM UNS juga menanamkan wawasan kebangsaan kepada anak-anak melalui sanggar belajar tersebut. Selain itu, sanggar belajar ini juga digunakan untuk meningkatkan keterampilan kreativitas yang dimiliki oleh anak-anak desa setempat dengan beragam kegiatan.

Koordinator kelompok 100 Hibah MBKM UNS, Nabila Maradama mengatakan bahwa kegiatan tersebut bertujuan untuk mengembalikan semangat anak-anak di Desa Nguter yang sempat hilang tatkala pembelajaran daring dilangsungkan.

“Sanggar belajar ini dibuat untuk mengembalikan semangat sekolah adik-adik Dukuh Nguter karena pandemi yang mengakibatkan sekolah daring. Dari situ kami membimbing adik-adik untuk belajar wawasan kebangsaan dan membantu mereka untuk mengerjakan tugas sekolah. Kami juga mengisi dengan permainan-permainan seru dan kreasi botol bekas dibuat sesuka adik-adik Dukuh Nguter,” ujar mahasiswa Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan FKIP UNS tersebut, Jumat (14/1/2022).

Lebih lanjut, Nabila mengatakan bahwa kegiatan yang mereka laksanakan ini mendukung dua poin dalam indikator Sustainable Development Goals (SDGs). Dua poin tersebut yaitu pendidikan berkualitas (quality education) dan mengurangi kesenjangan.

Poin Pendidikan Berkualitas tecermin dalam kegiatan sanggar belajar yang menyediakan pendidikan inklusif serta merata untuk seluruh anak-anak di Desa Nguter. Dengan adanya pendidikan yang inklusif dan merata, kesempatan belajar anak-anak Desa Nguter pun meningkat.

Sementara itu, poin indikator mengurangi kesenjangan dari bimbingan belajar ini adalah pemenuhan pendidikan yang layak serta penguatan materi pengetahuan yang diberikan sekolah kepada anak didik supaya mereka lebih paham dan mampu mencerna materi yang telah diberikan. Selain itu, biimbingan belajar ini juga memperkuat rasa nasionalisme terutama penguatan kesatuan dan persatuan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Salah seorang anak yang mengikuti bimbingan belajar, Kayla mengungkapkan mendapat manfaat dari kegiatan ini terutama dalam peningkatan wawasan kebangsaan.

“Awalnya saya tidak paham terkait materi Pancasila, tetapi setelah belajar wawasan kebangsaan ini saya menjadi paham apa arti Pancasila sebagai dasar negara, lambang – lambang dari sila Pancasila, nilai – nilai yang ada di dalam Pancasila serta implementasinya dalam kehidupan sehari hari sehingga nilai post-test saya meningkat,” ujar Kayla.

Selain mengadakan bimbingan belajar, kelompok 100 MBKM UNS juga mengajak anak-anak untuk membuat kreasi sampah dari botol plastik bekas. Selain meningkatkan kreativitas, kreasi sampah juga mengajarkan anak-anak untuk lebih peduli terhadap lingkungan dengan mengubah sampah menjadi barang yang lebih berguna.

Ketua RT Dukuh Nguter, Puji mengungkapkan apresiasinya atas sanggar belajar ini.
“Saya sangat senang atas adanya sanggar belajar di Dukuh Nguter ini. Saya lihat anak-anak antusias dalam mengikuti sanggar belajar ini. Semoga ilmu yang diberikan dapat bermanfaat,” ucapnya.

Kelompok 100 Hibah MBKM UNS terdiri atas 10 mahasiswa yakni Nabila Maradama N., Dika Finsya P., Farhana Mutiara P., Fina Idamatus S., Gadis Feronika, Maharani Tasya, Muhammad Raihan, Yunan Ali Firdaus, Dimas Ageng, Isna Anissa. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content