Search
Close this search box.

Mahasiswa UNS Berinovasi Ciptakan Celana Apung Batik sebagai Upaya Mitigasi Kondisi Darurat

UNS — Tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berupaya memberikan solusi dalam hal kemitigasian kecelakaan air. Mereka mengusung konsep celana apung untuk menanggulangi kecelakaan air yang dapat membuat seseorang tenggelam. Mahasiswa tersebut adalah Andian Hidayat dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi sebagai ketua tim, dengan anggota Ajeng Pangesti dan Toni Pranada dari Prodi Pendidikan Geografi, serta Ava Ananda Gitaloka dan Rahma Surya Kusuma Putri dari Prodi Pendidikan Bahasa Jawa. Mereka dibimbing oleh Lintang Ronggowulan, S.Pd., M.Pd.

Ide pembuatan celana apung ini disambut baik oleh Dr. Yasin Yusup, M.Si., Kepala Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Geografi FKIP UNS. Ia menyebut ide ini cemerlang.

“Celana apung menjadi ide yang cemerlang terkait mitigasi bencana banjir di Indonesia karena merupakan bencana yang paling sering terjadi. Pada tahun 2020, ada 1.518 kejadian dengan cakupan wilayah yang luas dan korban yang terdampak juga banyak. Adanya inovasi celana apung bukan hanya berpotensi untuk mengurangi risiko banjir, akan tetapi juga menjadi peluang untuk variasi baru pariwisata air,” kata Dr. Yasin.

Di samping itu, produk celana apung ini menggunakan motif batik megamendung. Batik megamendung mengandung makna melindungi dan mengayomi. Penggunaan motif batik megamendung pada produk celana apung juga didukung oleh Dr. Djoko Sulaksono, S.Pd., M.Pd., Kaprodi Pendidikan Bahasa Jawa.

“Batik megamendung memiliki makna filosofi bahwa manusia harus bisa mengendalikan hawa nafsunya di keadaan apapun, seperti halnya awan redup yang membuat kedamaian situasi. Pemilihan motif batik megamendung dalam produk celana apung dapat menjadi salah satu sarana pengenalan dan pelestarian warisan budaya adiluhung. Hal itu merupakan langkah yang sangat bagus”, kata Dr. Djoko.

Terdapat beberapa langkah yang harus dilakukan agar celana apung dapat bekerja. Langkah pertama adalah membuka katup udara yang terdapat di samping badan celana. Kedua, meniup beberapa kali hingga gelembung pelampung benar-benar menggelembung secara maksimal mengisi seluruh ruang kosong di dalam celana apung. Ketiga, setelah gelembung pelampung terisi udara, segera tutup katup udara dengan rapat. Terakhir, celana apung dapat digunakan untuk mengapung di atas air.

Mahasiswa UNS Berinovasi Ciptakan Celana Apung Batik sebagai Upaya Mitigasi Kondisi Darurat

Menurut Andian, produk celana apung ini memiliki kelebihan tersendiri yakni bersifat tahan air dan tahan angin.
“Produk celana apung ini memiliki kelebihan tersendiri, yakni bersifat waterproof dan windproof. Dapat digunakan sebagai celana pada umumnya dan bisa dikembangkan dalam keadaan darurat maka fleksibel, juga mempunyai katup udara untuk memudahkan penggembungan dan mempunyai sistem double layer, dan mempunyai corak batik khas Nusantara,” jelas Andian.

Andian berharap, inovasi yang mereka ciptakan dapat menyumbang medali emas untuk UNS.
“Pada bulan Agustus diagendakan sudah bisa dirilis produk celana apung dan semoga karya PKM-K ini bisa menyumbang medali emas di pagelaran Pimnas 34 kelak,” harap Andian. Humas UNS

Reporter: Zalfaa
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content