Masjid Nurul Huda UNS Kembali Gelar Salat Jumat

UNS – Masjid Nurul Huda Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar salat Jumat pada Jumat (12/6/2020). Hal ini berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor 032/NH-UNS/B/VI/2020 mengenai Panduan Penyelenggaraan Kegiatan Salat Jumat di Masjid Nurul Huda UNS Dalam Mewujudkan Masyarakat Produktif dan Aman Covid-19 di Masa Pandemi.

“Mulai hari ini, Jumat (12/6/2020) Masjid Nurul Huda, mulai membuka kembali untuk ibadah khususnya di salat Jumat karena sudah sejak 16 Maret lalu kita sudah melakukan imbauan untuk menutup tempat ibadah. Karena sekarang kondisinya sudah semakin baik maka kita mulai membuka tetapi tidak seluruhnya dibuka, masih dalam kondisi untuk beberapa persyaratan-persyaratan sesuai dengan protokol kesehatan kita lakukan,” ujar Prof. Jamal Wiwoho.

Terdapat beberapa kewajiban Takmir Masjid Nurul Huda dalam pelaksanaan ibadah salat Jumat. Diantaranya dengan menyiapkan petugas untuk melakukan dan mengawasi penerapan protokol kesehatan di area masjid. Lalu melakukan pembersihan dan disinfeksi secara berskala, membatasi jumlah pintu atau jalur keluar masuk guna memudahkan penerapan dan pengawasan protokol kesehatan. Pengurus takmir juga harus menyediakan fasilitas cuci tangan/sabun di tempat wudhu, menyediakan hand sanitizer di pintu masuk dan keluar serta menyediakan alat pengecekan suhu di pintu masuk.

“Kemudian juga harus menerapkan pembatasan jarak, melakukan pengaturan jumlah jamaah, mempersingkat waktu pelaksanaan ibadah tanpa mengurangi ketentuan kesempurnaan ibadah, memasang imbauan penerapan protokol kesehatan di area masjid, membuat surat pernyataan kesiapan menerapkan protokol kesehatan yang telah ditentukan,” imbuhnya.

Selanjutnya, terdapat beberapa kewajiban jamaah salat Jumat yakni jamaah yang diperbolehkan mengikuti ibadah salat Jumat adalah yang dalam kondisi sehat dan warga UNS. Kemudian jamaah yang tidak diperbolehkan mengikuti salat Jumat adalah jamaah yang berumur di bawah 17 tahun, lanjut usia di atas 55 tahun yang rentan tertular penyakit, dan jamaah dengan sakit bawaan yang berisiko tinggi terhadap Covid-19.

“Jamaah harus membawa sajadah sendiri, memakai masker dan kondisi sudah berwudhu, membawa tempat alas kaki seperti tas kresek yang dapat digunakan sebagai wadah alas kaki karena tempat masuk dan keluar masjid akan dibedakan, membersihkan tangan dengan pembersih tangan yang sudah disediakan oleh takmir masjid ketika hendak masuk dan kelaur masjid, memeriksakan suhu tubuh ketika masuk masjid. Bagi jamaah dengan suhu tubuh >37,5°C diberi kesempatan 5 menit kemudian untuk diperiksa kembali jika belum turun maka tidak diperkenankan memasuki area masjid. Lalu jamaah juga harus menempatkan diri pada tempat yang sudah diberi tanda untuk menjaga jarak aman yakni minimal 1 meter,” ujar Prof. Jamal.

Sementara itu, Prof. Ahmad Yunus selaku Ketua Takmir Masjid Nurul Huda UNS menyatakan bahwa pekan depan kemungkinan akan dapat menampung kurang lebih 300 jamaah salat Jumat.
“Maksimal 200 tetapi yang Jumatan disini walaupun itu hanya dibatasi sivitas akademika tapi pada kenyataannya yang datang melebihi 200. Sehingga nanti untuk Jumat depan, pengaturan shaf akan kita atur lagi, tetap memperhatikan protokol kesehatan tapi kita bisa nambah lagi, paling tidak nambah separuhnya dari sekarang sehingga kita perkirakan bisa menampung sekitar 300 orang untuk Jumat depan,” ujar Prof. Yunus. Humas UNS/Zalfaa

Skip to content