UNS — Libur Idulfitri telah usai. Kegiatan perkuliahan pun mulai berjalan seperti sedia kala. Momen pertama masuk kampus usai Idulfitri ini dimanfaatkan dengan baik oleh pimpinan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta untuk bersilaturahmi dengan seluruh keluarga besar UNS.

Silaturahmi Tahunan dalam rangka Idulfitri 1443 H ini diadakan pada Senin (9/5/2022). Acara yang dihadiri oleh pimpinan UNS dan segenap sivitas akademika ini dilangsungkan secara luring di lantai 3 Gedung Tower UNS Ki Hadjar Dewantara serta disiarkan secara daring melalui kanal Youtube UNS.

Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho mengatakan bahwa silaturahmi tahun ini cukup berbeda karena dilaksanakan di gedung baru. Tahun-tahun sebelumnya, silaturahmi tahunan digelar di Auditorium UNS. Kendati demikian, Prof. Jamal menegaskan esensi silaturahmi tetap sama.

“Silaturahmi adalah bagian dari tradisi kita yang sangat mulia. Silaturahmi setelah puasa dengan model saling berkunjung dan salam-salaman adalah model silaturahmi khas Indonesia yang tidak ditemukan di negara lain. Model silaturahmi inilah yang mampu menggetarkan hati kita,” ujar Prof. Jamal.

Lebih lanjut, Prof. Jamal mengajak sivitas akademika UNS untuk memanfaatkan momen ini untuk saling memaafkan dan meneguhkan kebersamaan. Prof. Jamal juga mengungkapkan bahwa momen silaturahmi yang sering disebut halalbihalal ini tidak hanya diperuntukkan bagi sivitas akademika yang muslim. Perayaan ini juga dirayakan oleh pemeluk agama lain.

Untuk itu, Prof. Jamal mengajak hadirin untuk memperkuat persaudaraan di tengah keberagaman. Hal itu dapat diwujudkan dengan aktualisasi sifat-sifat baik kepada sesama.

“Inilah saatnya kita membangun bersama-sama dalam simfoni kebersamaan UNS yang kita akan memberikan kemajuan dan ketenangan dalam beribadah, bekerja, dan belajar serta sivitas akademikanya menyadari betapa pentingnya kesatuan, keberagaman, serta hidup rukun berdampingan menjadi energi dan sinergi untuk menciptakan simfoni kebersamaan kita semua,” imbuhnya.

Silaturahmi tahunan kali ini juga menghadirkan ustaz untuk menyampaikan tausiyah. Ustaz yang dihadirkan yakni H. Agus Ma’arif, Lc., M.M. Dalam tausiyahnya, ustaz lulusan Kairo, Mesir ini menekankan pentingnya keseimbangan antara hubungan kepada Allah dan hubungan kepada sesama. Keseimbangan keduanya adalah kunci penting dalam menjalankan kehidupan di dunia.

Beliau juga menyampaikan untuk memperteguh kebersamaan antarsesama. Beliau mengimbau agar tidak menjadikan perbedaan menjadi pembeda di antara sivitas akademika.

“Perbedaan jangan dipakai untuk menjadi pembedaan di antara kita. Perbedaan pasti ada tapi jangan dipakai untuk membedakan dan menciptakan kotak-kotak di antara kita,” kata H. Agus.

Selain itu, beliau juga menyampaikan tiga amal terbaik yang dapat dilakukan supaya menjadi pribadi yang disenangi Allah. Pertama, mau menyambung silaturahmi dengan orang-orang yang memutus tali persaudaraan. Kedua, mau mengampuni orang-orang yang mencaci maki dan memfitnah diri. Terakhir, mau membantu orang yang belum pernah membantu diri sendiri.

H. Agus mengatakan bahwa ketiga amal tersebut susah untuk dilakukan. Namun, susah tidak berarti mustahil. Amalan-amalan tersebut dikatakan dapat dilaksanakan asal mau mendekatkan diri kepada Allah. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti