SKI FIB UNS Undang Penulis Kondang Dalam Seminar Nasional

UNS — Sentra Kegiatan Islam (SKI) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menggelar seminar nasional dengan tema ‘Meningkatkan Kreativitas Berdakwah di Masa Pandemi’. Acara seminar nasional kali ini dilaksanakan secara daring melalui aplikasi Zoom Meeting dan siaran langsung pada akun YouTube SKI FIB UNS pada Sabtu – Minggu (12 – 13/9/2020).

Pada acara ini, SKI FIB menghadirkan penulis kondang Habiburrahman El Shirazy, Lc. yang merupakan penulis buku best seller seperti Ayat-Ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan Dalam Mihrab Cinta yang telah diadaptasi ke layar lebar. Pria yang kerap disapa Kang Abik ini, mengisi seminar pada hari pertama. Kang Abik menyampaikan materi mengenai pentingnya anak muda yang berprestasi juga menggemakan dakwah.

Menurut Kang Abik, dakwah adalah salah satu tugas besar.
“Dakwah merupakan salah satu tugas yang besar dan siapa berani mengambil tugas besar ini, maka ia mendapat julukan sebagai seseorang yang mengambil posisi yang terbaik di mata Allah,” terang Kang Abik.

Menurut Kang Abik, individu yang berdakwah sesungguhnya sedang menapaki jalan yang sama dengan jalan yang ditapaki para Nabi. Maka, hal ini adalah satu tugas yang sangat mulia, tidak semua orang berani mengambil tugas ini. Ketika seseorang memahami esensi dakwah serta bersungguh-sungguh dan berniat dalam berdakwah, maka sudah pasti paham bahwa berdakwah termasuk tugas orang- orang yang terpilih.

Selanjutnya, Kang Abik memaparkan bahwa dakwah dapat dimulai dari memperbaiki diri sendiri karena dakwah juga memantulkan cahaya-cahaya kebaikan. Ada pepatah yang mengatakan faqidusy syai la yu’ti yang berarti orang yang tidak mempunyai apa-apa, tidak akan bisa memberi. Orang yang tidak memiliki ruh, misal ruh keikhlasan, tidak akan bisa mengajak tentang keikhlasan, maka harus menghayati sebagai seorang pendakwah.

Pada akhir acara, Kang Abik menegaskan bahwa mahasiswa yang memutuskan untuk turut berdakwah harus berprestasi juga.
“Kalau teman-teman adalah mahasiswa yang semangat dalam kegiatan keislaman di kampus, saran saya, jaga keseimbangan, prestasi akademik, jadikan bahwa anda adalah teladan di banyak sisi. Jangan sampai ada stereotip “aktivis dakwah prestasinya jelek”. Itu bukan dakwah, melemahkan dakwah namanya. Itu baru real dakwah bahkan tidak berbicara dibilang dakwah,” tutup Kang Abik. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content