Tim Pengabdian Pendidikan Kimia FKIP UNS Beri Pelatihan AKM bagi Guru SMP

Tim Pengabdian Pendidikan Kimia FKIP UNS Beri Pelatihan AKM bagi Guru SMP

UNS — Tim pengabdian Prodi Pendidikan Kimia FKIP UNS telah mengadakan pelatihan penyusunan instrumen Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) bagi 21 guru yang tergabung dalam MGMP IPA SMP Pokja V Karanganyar pada pertengahan Agustus 2021 lalu.

Bertempat di SMP Negeri 2 Karanganyar, pelatihan ini dilaksanakan guna mempersiapkan para guru dan siswa SMP untuk menghadapi Asesmen Nasional (AN).

Diketuai Dr. Sri Yamtinah, M.Pd., anggota tim terdiri atas Dr. Budi Utami, M.Pd., Dr. Mohammad Masykuri, M.Si., Dr. Maria Ulfa., M.Si., dan Dra. Bakti Mulyani, M.Si. Dalam pelatihan tersebut, kelimanya mengajak para peserta untuk berdiskusi dengan bentuk Focus Group Discussion (FGD).

“Dilanjutkan dengan berlatih dalam forum diskusi untuk membuat instrumen AKM. Kemudian setelah pelatihan, ada penugasan bagi masing-masing guru untuk membuat instrumen AKM yang didampingi langsung oleh para dosen tim pengabdian,” ujar Dr. Sri Yamtinah dalam rilis yang diterima uns.ac.id, Sabtu (21/8/2021).

Pelatihan dan pembekalan terkait penyusunan soal AKM memang dinilai sangat perlu, mengingat ini merupakan kali pertama pelaksanaan kebijakan. Artinya, para guru belum mempunyai pengalaman dalam menyusun soal-soal dengan tipe seperti AKM dan siswa juga belum berpengalaman mengerjakan soal-soal tipe AKM.

Hal itu makin diperkuat oleh hasil survei Dr. Sri Yamtinah dan tim perihal pemahaman dan keterampilan guru SMP terkait AN dan AKM. Hasilnya, 50 dari 90 guru yang mengikuti survei, belum pernah memperoleh sosialisasi dan pelatihan AKM.

Tim Pengabdian Pendidikan Kimia FKIP UNS Beri Pelatihan AKM bagi Guru SMP

Di sisi lain, Ketua MGMP IPA Kabupaten Karanganyar, Drs. Sujiman, pun merespons baik adanya pelatihan ini dan menuturkan bahwa pelatihan semacam ini sangat dibutuhkan oleh para guru.

“Mengingat kompleksnya kompetensi yang diukur pada AKM, maka pelatihan penyusunan instrumen AKM seperti ini sangat dibutuhkan bagi para guru,” tuturnya.

Seperti yang diketahui, pemerintah pusat menerapkan terobosan baru berupa Asesmen Nasional (AN) yang menggantikan Ujian Nasional (UN) sebagai syarat kelulusan. AN memiliki beberapa bagian, yakni AKM, survei karakter dan lingkungan belajar.

AKM sendiri adalah asesmen ranah kognitif yang menitikberatkan pada literasi membaca dan literasi numerik tanpa mengabaikan konten mata pelajaran. Baik pada literasi membaca dan numerik, kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan memilah dan mengolah informasi.

“Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, diharapkan para guru dapat terampil menyusun instrument AKM, sehingga dapat melatih peserta didik untuk terbiasa mengerjakan soal-soal tipe AKM,” kata Dr. Yamtinah. Humas UNS

Reporter: Kaffa Hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content