Wedangan IKA Seri XLIX UNS: UNS Nguri-uri Budaya Jawa

UNS — Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali menggelar Wedangan IKA Seri XLIX UNS yang dilaksanakan melalui Zoom Video Conferencing, Rabu (17/3/2021) . Mengangkat tema mengenai sejarah UNS, Wedangan IKA UNS menghadirkan Drs. Hari Mulyadi, M.Pd selaku penyusun buku sejarah UNS dan empat narasumber lainnya, yaitu Ketua UMUM IKA UNS, Ir. Budi Harto, MM, Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UNS, Prof.  Djoko Suhardjanto dan Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UNS, Prof. Warto. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin guna mempererat tali silaturahmi alumni UNS. Selain itu, wedangan IKA UNS Seri XLIX juga dilaksanakan untuk memperingati perayaan Dies Natalis Ke-45 UNS.

Dipandu oleh Dr. Sunny Ummul Firdaus selaku moderator, acara Wedangan IKA Seri XLIX UNS dibuka dengan sambutan singkat yang diberikan oleh Prof. Jamal. Ia menjelaskan beberapa acara yang mewarnai perayaan Dies Natalis Ke-45 UNS tahun ini, seperti pengukuhan 6 Guru Besar secara bersamaan, sidang terbuka senat akademik hingga pagelaran seni yang rencananya akan diselenggarakan pada tanggal 20 Maret 2021 mendatang.

Berdiri sejak 11 Maret 1976, UNS telah mengalami perkembang dan kemajuan yang membanggakan.

“Selama 45 tahun UNS berdiri, saya bertemu dengan alumni-alumni muda yang berada di lingkungan kerja dan di lingkungan masyarakat. Perkembangan yang menggembirakan!” ungkap Ir. Budi Harto, MM selaku Ketua UMUM IKA UNS.

Kebanggaan tersebut membawa Ir. Budi Harto ke masa mudanya, yaitu ketika ia berstatus sebagai mahasiswa Fakultas Teknik (FT) UNS. Ia menuturkan bahwa saat itu Gedung UNS masih berada di Jalan Slamet Riyadi, Solo. Saat itu, FT UNS hanya memiliki tujuh dosen pengajar yang terdiri dari 3 dosen berlatar belakang matematika dan 4 dosen lainnya berlatar belakang Teknik Sipil. Kini, UNS telah berstatus PTNBH dan berhasil melahirkan lulusan yang berkontribusi aktif dalam lingkungan masyarakat.

Dalam acara Wedangan IKA Seri XLIX UNS, Ir. Budi Harto juga mengungkapkan keinginannya untuk mengadakan agenda mentoring dan sharing pasca pandemi Covid-19 guna membangun dan merekatkan hubungan antar alumni UNS baik senior maupun junior.

Selain menciptakan lulusan akademik yang berkontribusi secara aktif, UNS juga berperan dalam memajukan kebudayaan Nusantara khususnya Jawa. Meminjam pepatah Jawa yaitu ‘Nguri-Uri Budaya Jawa’, Dekan FIB UNS, Prof. Warto mengatakan bahwa sejak lahir UNS telah menggunakan landasan budaya sebagai landasan utamanya. Hal tersebut sesuai dengan visi dan misi serta lambang UNS. Dari interpretasi lambangnya, UNS memiliki komitmen yang tinggi dalam mengembangkan dan mempertahankan kebudayaan nasional.

“UNS diperbolehkan berdiri saat itu karena adanya rencana untuk membuka Prodi Sastra Jawa. Hal itu merupakan komitmen UNS dalam mengembangkan dan mempertahankan kebudayaan nasional,” ujar Prof. Warto.

Dalam pengembangan kesenian dan kebudaayan, UNS juga memiliki komitmen yang tidak kalah kuat. Hal tersebut dibuktikan dengan didirikannya PUI Javanologi dan pengadaan agenda tahunan berupa Museum Goes to Campus. Bahkan dalam acara perayaan Dies Natalis Ke-45, UNS mengadakan pagelaran wayang kulit, lomba macapat dan geguritan, lomba melukis, dan seni pertunjukkan serta International Essay Competition dengan tema “Living in A Good And Global Civilitation”.

Penulis buku Sejarah UNS, Drs. Hari Mulyadi, menengaskan bahwa ada nilai-nilai yang tergali dalam darah kejuangan perguruan tinggi UNS, yaitu wawasan kebangsaan dan budaya jawa. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content