Search
Close this search box.

Atlet UNS Siap Berikan yang Terbaik di Asian Para Games 2018

UNS – Sebanyak tiga atlet difabel asal Universitas Sebelas Maret (UNS) memastikan diri akan turut serta dalam perhelatan Asian Para Games 2018 yang akan berlangsung pada 8 – 16 Oktober 2018 di Jakarta. Tiga mahasiswa tersebut adalah Ni Made Arianti Putri (Pendidikan Luar Biasa), Nanda Mei Sholihah (Pendidikan Sosiologi dan Antropologi) dan Sri Sugiyanti (Pendidikan Luar Biasa). Mereka menyatakan siap untuk memberikan yang terbaik di ajang olahraga tingkat Asia ini.

Aryanti akan diturunkan di cabang olahraga atletik dengan nomor lari 100m klasifikasi T13 putri. Begitu juga Nanda akan kembali berlaga di cabang atletik dengan nomor lari 100m, 200m dan lompat jauh. Sedangkan, Sri Sugianti untuk pertama kalinya akan diterjunkan di cabang olahraga balap sepeda (paracycling) klasifikasi B1 putri.

Slamet Widodo selaku pelatih pelatnas atletik mengatakan telah menargetkan Arianti dan Nanda untuk bisa mendapatkan medali perunggu di Asian Para Games tahun ini. Namun itu butuh perjuangan yang ekstra keras. Sebab, kompetitor mereka adalah atlet difabel unggulan dari 41 negara di Asia.

Untuk itu, Dosen Pendidikan Kepelatihan Olahraga ini mengaku telah menggembleng para atletnya dengan latihan yang cukup intensif. “Persiapan kami sudah sejak Januari, sudah 8 bulan lebih. Setiap atlet wajib mengikuti program latihan pelatnas. Latihan pagi dan sore setiap hari, kecuali Minggu. Relatif sama dengan persiapan event sebelumnya, hanya ada sedikit penambahan intensitas latihan untuk Asian Para Games tahun ini,” jelasnya.

Selama latihan, Arianti mengaku terus berusaha untuk memperbaiki teknik berlarinya agar bisa lebih cepat. “Saya punya hambatan dalam penglihatan, jadi sangat sulit saat mau belok. Badan saya menjadi tidak seimbang. Tapi untungnya, pelatihnya sabar-sabar,” kata Arianti yang memiliki keterbatasan dalam indera penglihatan ini.

Baginya, dengan persiapan yang lebih matang dan terorganisir, persiapan fisik dan mental di pertandingan akan semakin lebih siap. “Saya sudah siap semuanya dengan apa akan yang terjadi. Seandainya Tuhan kasih medali, ya bersyukur. Tapi mendapatkan medali seperti sudah sebuah keharusan bagi saya karena saya tidak ingin mengecewakan orang-orang yang telah mendukung saya,” kata dara cantik berusia 22 tahun ini.

Hal senada juga dikatakan oleh Sri Sugiyanti. “Saya baru pertama kali di paracycling. Jadi target saya yang penting saya maksimal terlebih dulu,” ungkapnya.

Bagi Sri, program latihan atlet paracylcing terasa lebih berat ketimbang atletik karena latihannya sampai beratus kilometer.

“Saya akan ikut balap sepeda velodrome dan road race. Untuk velodrome itu, ada 100 meter dan 4000 meter. Trus road race, itu balap sepeda 70 kilometer. Ada juga individual TT (Time Trial), jadi kita balapan satu-satu sejauh 21 kilometer,” terangnya.

Kedua atlet tersebut pun meminta doa kepada seluruh keluarga besar UNS agar dapat mengharumkan Indonesia di dunia internasional. Sebelumnya, Arianti telah berhasil menyumbangkan medali perak di ASEAN Para Games 2017 (APG). Sedangkan Nanda yang kini tengah sibuk menjadi duta Asian Para Games 2018 sukses membawa pulang tiga medali emas sekaligus dari APG tahun lalu. HUMAS UNS

Scroll to Top
Skip to content