UNS — Dewan Profesor (DP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan Forum Group Discussion (FGD) tentang implementasi nilai-ilai Pancasila di perguruan tinggi. Kegiatan ini dipersiapkan Panitia Kerja (Panja) Pelopor dan Benteng Pancasila yang bekerja sama dengan Universitas Internasional Batam (UIB). FGD berlangsung di Kampus UIB pada Rabu (2/11/2022).
Diskusi berlangsung lancar tanpa meninggalkan hal-hal yang substantif dari esensi topik FGD yang direncanakan DP UNS dan UIB di Batam. Dalam acara tersebut, FGD dihadiri tiga orang dari Dewan Profesor UNS. Mereka yakni Ketua DP UNS, Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D.; Ketua Panja Pelopor dan Benteng Pancasila UNS, Prof. Dr. Triyanto, S.H., M.Hum.; Ketua Pusat Studi Pengamalan Pancasila (PSPP) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) UNS, Prof. Dr. Leo Agung S., M.Pd. Sedangkan dari pihak UIB dihadiri langsung oleh Ketua LPPM UIB, Ni’matul Ma’muriyah, M.Eg.; Kepala Pusat Penelitian dan Pengabdian UIB, Dr. Wisnu Yuwono; serta Hari, S.H., selaku Dosen Pancasila di UIB.
Prof. Suranto menyatakan bahwa FGD diselenggarakan dalam rangka mendukung kinerja Panja Pancasila. Saat ini, Panja Pancasila sedang menyusun naskah akademik UNS sebagai pelopor dan benteng Pancasila. Hasil diskusi memberi gambaran baru. Prof. Suranto menceritakan pelaksanaan pembelajaran pendidikan Pancasila di UIB dilakukan dengan pembelajaran berbasis proyek di lapangan atau project-based learning.
“Mahasiswa di UIB diminta terjun langsung ke masyarakat untuk memperkenalkan nilai-nilai Pancasila dalam bentuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat bersama dosen pengampu,” terang Prof. Suranto.
Sejalan dengan hal itu, Prof. Triyanto mengatakan bahwa apa yang telah dilakukan UIB ini menjadi model yang bagus untuk pendidikan Pancasila di perguruan tinggi karena fokus pada pelaksanaan nilai-nilai Pancasila. Kedepan, UNS akan ada tindak lanjut kerja sama UNS dan UIB dalam bentuk seminar nasional.
“Kegiatan FGD akan ditindaklanjuti dengan kerja sama antara UNS dan UIB untuk memperkuat nilai-nilai Pancasila dalam bentuk seminar nasional tentang implementasi nilai-nilai Pancasila,” terang Prof. Triyanto.
Hal yang sama ditambahkan Prof. Leo Agung. Beliau menyatakan bahwa di UIB mengedepankan pada karya nyata. Hal tersebut mengingat mahasiswa masuk mengikuti pembelajaran dan mengimplementasikannya ke lapangan.
“Mereka membuat karya tulis yang kemudian pada akhir kuliah diseminarkan dan dibuat jurnal. Hal ini tentu menjadi best practice atau contoh yang baik bagi UNS ke depannya,” terang Prof. Leo Agung. Humas UNS
Reporter: Rangga Pangestu Adji
Redaktur: Dwi Hastuti
