Eco Fashion, Wujud FSRD UNS Kurangi Krisis Ekologi

UNS – Melengkapi kemeriahan Art Week yang telah berlangsung pada 11-15 September 2017, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menampilkan pagelaran unik di atas danau Fakultas Pertanian UNS. Dalam panggung yang tersusun dari bambu tersebut, Dewi Sri yang menggunakan kostum berbahan alam muncul sebagai maskot Eco Fashion.

Acara ini menjadi puncak Art Week yang diselenggarakan Fakultas Seni Rupa dan Desain pada Senin (18/09/2017). Kegiatan ini merupakan pengembangan dari proyek kurikulum berbasis Green Labs yang menggunakan bahan-bahan yang bersifat tahan lama atau sustain fashion.

Ratna Santosa selaku produser Eco Fashion menjelaskan bahwa terdapat pameran 34 lembar kain karya mahasiswa Studi Kriya Tekstil. Kain berasal dari bahan alam berupa serat tanaman sansevieria dan kapas. Selama satu bulan, mereka merajut secara manual serat-serat tersebut hingga membentuk kain utuh. Setelah itu, proses pewarnaan dan penciptaan motif menggunakan bunga mawar, daun sirih, dan palawija untuk mempercantik kain yang telah di tenun.

“Yang ditampilkan merupakan karya dari UNS bekerja sama dengan berbagai pihak, Eco fashion sebagai salah satu produk yang bisa awet yang mengurangi limbah. Kami menyelesaikan semuanya sekitar satu setengah bulan,” ungkapnya.

Sementara itu Ahmad Adib selaku Dekan FSRD UNS menyampaikan bahwa acara ini merupakan bentuk partisipasi aktif dari FSRD UNS untuk mengurangi krisis ekologi yang sudah sangat mengkhawatirkan.

“Peran secara kultural penting mengingat isu lingkungan dekat dan pada titik tertentu saling berkaitan dengan isu kebudayaan. Untuk itu, kegiatan ini hadir untuk membahas isu-isu lingkungan dengan pendekatan kebudayaan,” ujarnya.

Pentas Eco Fashion juga didukung penata artistik Putut H Pramana dan penari Quin Dorothea. Sebelumnya acara ini juga dimeriahkan dengan pameran senirupa di Solo Tekhnopark, seminar, dan konser musik kebangsaan. humas-red.uns/Ang/Dty

Skip to content