Kemenristek Gandeng UNS Bangun E-Journal Berbasis Open Source

SOLO – Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) RI menggandeng UNS dalam pembuatan dan pengembangan e-journal berbasis open source. UNS menjadi perguruan tinggi pertama di Indonesia yang digandeng Kemenristek terkait pengembangan e-journal tersebut. E-journal tersebut rencananya akan digunakan untuk menampung karya ilmiah yang dihasilkan dosen maupun mahasiswa.

Hal itu disampaikan Asisten Deputi Data dan Informasi IPTEK Kementerian Riset dan Teknologi Dr. Ir. Agus Sediadi, M.Si. saat pelatihan pembuatan e-journal di ruang sidang IV gedung Rektorat UNS, Selasa (10/7/2012) pagi. Ia menjelaskan, pelatihan yang diselenggarakan mulai Selasa-Kamis (10-12/7/2012) merupakan salah satu isi MoU antara UNS dengan Kemenristek RI.

“Ini adalah salah satu MoU dengan UNS, karena kita memiliki program pembuatan e-journal itu makanya kita mengadakan pelatihan e-journal ini,” kata Agus seusai menyampaikan sambutan dalam acara Pelatihan Pembuatan dan Pengembangan Penerbitan E-Journal Menggunakan Perangkat Lunak “Open Journal System.”

Agus menjelaskan, e-journal tersebut rencananya akan digunakan sebagai mnedia publikasi karya ilmiah baik skripsi, tesis, disertasi bagi mahasiswa S1, S2, daan S3 UNS. “Jika pakai e-journal maka bisa di-upload secara cepat dan dampaknya akan cepat dilihat dan dibaca orang,” jelasnya.

Dalam pelatihan tersebut, Kemenristek juga turut menggandeng Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). “Di sini kita akan berikan materi memanfaatkan IT secara e-journal, dan dari LIPI yang akan menjelaskannya,” papar Agus.

Agus berpendapat, e-journal berbeda dengan blog. Pengelola e-journal harus dibekali dengan kemampuan khusus seperti kemampuan sebagai editor. “Masing-masing prodi harus kuat e-journal-nya seperti editor dan sebagainya. Berbeda dengan blogger karena harus ada aturannya,” ujarnya. Lebih jauh ia menambahkan, ini menjadi langkah untuk mengurangi plagiasi.

Sementara itu, Pembantu Rektor I UNS Prof. Drs. Sutarno, M.Sc., Ph.D. mengungkapkan, upaya UNS untuk menyusun e-journal menjadi salah satu langkah menuju world class university. “Selain itu, memang dengan adanya e-journal bisa menyebabkan keterbukaan dalam karya ilmiah baik dosen maupun mahasiswa,” kata Sutarno.

Menurutnya, untuk menghindari adanya karya ilmiah yang sama ataupun terhadi palgiasi maka pembimbing harus bekerja ekstra keras. “Pembimbing juga harus update ilmunya, sering membaca jurnal sehingga tidak ada kasus plagiasi,” tuturnya.

Sutarno mengaku bahwa pembuatan e-journal merupakan salah satu persiapan UNS dalam menghadapi peraturan dari pemerintah yang mewajibkan mahasiswa mempublikasikan karya ilmiahnya. “Dan ini dijamin tidak akan menghambat kelulusan mahasiswa, wajib publikasi karya ilmiah ini akan efektif pada Agustus mendatang,” ungkapnya.\

Ia menambahkan, ada dua alternatif bagi mahasiswa S1 dalam publikasi karya ilmiah di e-journal. Pertama, bisa berupa rangkuman dari skripsi dan kedua, bisa berasal dari karya ilmiah yang lain, seperti: PKM.[]

Skip to content