Koefisien Korelasi Pendidikan terhadap IPM 0,99

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menyatakan bahwa koefisien korelasi pendidikan terhadap indeks pembangunan manusia (IPM) adalah 0,99. Artinya, Pendidikan memiliki kontribusi terhadap peningkatan indeks kesehatan dan indeks kesejahteraan.

Demikian dia sampaikan dalam sambutan yang dibacakan Rektor Universitas Sebelas Maret (UNS Solo) Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS. pada upacara peringatan Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-67 di halaman gedung Rektorat kampus setempat, Jumat (17/8/2012) pagi.

Nuh menjelaskan, “Periode 2010-2035 Indonesia dikaruniai potensi sumber daya manusia berupa usia produktif sepanjang sejarah kemerdekaan Indonesia.” Maka itu, Nuh menilai potensi itu harus dikelola sebaik mungkin agar menjadi bonus demografi. Sebaliknya, jika hal itu gagal dilakukan maka justru akan menjadi bencana demografi.

Dia menambahkan pendidikan merupakan sistem rekayasa sosial terbaik untuk meningkatkan modal pengetahuan sebagai modal utama dalam meningkatkan kesejahteraan, mencerdaskan bangsa serta meningkatkan harkat dan martabat sekaligus untuk membangun peradaban yang unggul.

Dalam sambutannya pula, mantan rektor ITS itu mengklaim telah menghilangkan pelbagai hambatan dengan cara: Bantuan Operasional untuk PAUD (BOP), Bantuan Operasional Sekolah (BOS) serta Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN), bantuan siswa miskin, dan pendirian sekolah atau perguruan tinggi di daerah khusus.

Selain itu, Nur berencana akan meluncurkan Pendidikan Menengah Universal (PMU) pada tahun 2013. Hal itu dilakukannya untuk mempercepat capaian angka partisipasi kasar (APK) sekolah menengah sebesar 97 persen. “APK Tanpa program PMU tersebut akan dicapai tahun 2040,” tegasnya.[]

Skip to content