Kuliah Umum Keislaman: Antara Pendidikan dan Pergerakan Islam

Seiring dengan perkembangan zaman, sektor pendidikan dalam ranah keislaman juga mengalami penyesuaian dalam menghadapi kemajuan teknologi dan inovasi, dewasa ini. Hal tersebut yang mendasari diselenggarakannya kuliah umum keislaman yang bertajuk “Visiting Lecture: Islamic Modernization and Innovation in Islamic Education”,  bertempat di Ruang Teleconference  Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Sebelas Maret (LPPM UNS) Surakarta, Rabu (12/10/2016).

ss
Muhammad Nizam membuka kuliah umum yang bertajuk “Visiting Lecture: Islamic Modernization and Innovation in Islamic Education”.

Kuliah umum tersebut menghadirkan dua pembicara yang telah berkecimpung dalam bidang kependidikan dan keislaman, yaitu Abdalla Idris Ali dari Kanada, Amerika Serikat dan  Badlihisham dari Universiti Teknologi Malaysia (UTM).

Acara yang dibuka oleh Ketua Lembaga Pengembangan dan Penjaminan Mutu Pendidikan (LPPMP) UNS, Muhammad Nizam, tersebut turut dihadiri oleh sejumlah perwakilan mahasiswa dan dosen UNS. Dalam sambutannya, Nizam menyampaikan pentingnya memahami bagaimana Islam dapat melibatkan teknologi dan informasi dalam ranah islamic education dan bagaimana Al Qur’an sebagai kitab suci umat muslim dapat menjadi rujukan dari perkembangan sains dan pendidikan.

Pada pemaparan materi sesi pertama, Abdalla Idris Ali yang juga menjabat sebagai Direktur Eksekutif Islamic Society of North America (ISNA) yang berpusat di Ontario Kanada tersebut menyoroti pentingnya umat Islam dalam mempelajari suatu ilmu secara berkelanjutan agar ilmu yang dipelajari tersebut dapat dimengerti secara utuh. “Jika anda ingin mempelajari ilmu ekonomi, anda juga harus mempelajari Islam, lalu anda juga harus mempelajari ilmu syariahnya,” paparnya.

Pada sesi kedua, Badlihisham yang merupakan pakar dalam bidang dakwah dan organisasi Islam lebih menekankan pada sikap yang harus ditanamkan pada setiap umat Islam ketika berdakwah dengan orang-orang yang memiliki latar belakang dan pandangan yang berbeda. “Pergerakan Islam dan dakwah harus dilaksanakan dengan tetap menangani isu-isu yang dihadapi secara halus,” ujarnya.

sas
Sesi foto bersama pembicara kuliah umum dan peserta yang hadir.

Badlihisham menambahkan jika era globalisasi telah membawa Islam menjadi lebih dihargai penyebarannya di dunia. Oleh karena itu, dakwah dengan memerangi orang-orang yang memiliki pemikiran yang berbeda bukanlah hal yang tepat.  Kuliah umum tersebutpun ditutup dengan penyampaian kesimpulan oleh Muhammad Nizam dan sesi foto bersama pembicara dan para peserta.[](denty.red.uns.ac.id)

Skip to content