Kunjungi UNS, L’Oreal Ajak Wanita untuk Berkarya

UNS – Dalam catatan sejarah dunia, eksistensi wanita dalam kehidupan seolah terpinggirkan dan menjadi second class of society. Perannya tidak pernah menjadi yang utama dalam panggung kehidupan, selalu saja berada dalam atap laki-laki yang menaunginya. Kebebasannya dalam berkarya dibungkam hingga tidak ada suara. Bagaimana bisa berkarya jika untuk keluar rumah saja mereka harus melalui birokrasi yang sulit.

Dalam sebuah istilah jawa dikenal 3 –ur yaitu dapur, sumur, kasur. Tiga tempat ini menjadi tempat wajib bagi wanita dalam memainkan peran dan membatasi mereka untuk bisa lebih jauh melihat dunia. Di Indonesia, kita mengenal sosok Kartini yang dianggap pahlawan karena telah memperjuangkan hak-hak wanita, khususnya dalam dunia pendidikan. Hingga dalam perjalanannya, wanita mulai mendapatkan kebebasan bersuara dan berkarya.

Ilmu pengetahuan menjadi modal utama dalam melihat luasnya dunia. Tidak hanya laki-laki namun wanita juga memiliki kesempatan besar untuk mendapatkan pendidikan. The world needs science, science needs women, begitulah semboyan yang dijunjung oleh L’Oreal Fondation dalam memayungi wanita untuk bisa berkarya di dunia pendidikan.

Pada Selasa (3/4/2018), L’Oreal berkunjung ke Fakultas Matematika dan IPA Universitas Sebelas Maret (FMIPA UNS) Surakarta dalam rangka sosialisasi Program L’Oreal-UNESCO For Women In Science (FWIS) 2018. Kegiatan yang diadakan di Aula Gedung C FMIPA UNS ini dihadiri oleh Wakil Dekan Bidang Akademik FMIPA UNS Desi Suci Handayani, pemimpin Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO yang diwakili oleh Irianti, Manajer L’Oreal Indonesia Zanita, perwakilan Juri FWIS Ariatna Juwono, dan Pemenang FWIS 2009 Henri Wiliandari.

FWIS merupakan sebuah kompetisi yang diselenggarakan oleh L’Oreal Fondation yang bekerjasama dengan Komisi Nasional Indonesia, Departemen Pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia (KNIU Kemdikbud). Kompetisi ini difokuskan pada penelitian ilmu pengetahuan bagi wanita di Indonesia. Program ini mendukung para pemikir dari kalangan wanita yang cemerlang dan inovatif untuk bisa berkontribusi dalam membangung ilmu pengetahuan untuk menghadapi berbagai persoalan di dalam dan luar negeri.

Sampai hari ini dari semua ilmuan yang ada di dunia, 78% dikuasai oleh laki-laki. Hal ini menjadi fokus utama bagi FWIS untuk bisa memacu wanita untuk berkembang dan tidak kalah dengan laki-laki.

“Pada jenjang SMA, pembagiannya masih 50-50 (bidang ilmu pengetahuan), namun semakin naik tingkatannya hingga level S-3, hingga menjadi ilmuan itu sudah menjadi sangat berkurang sehingga hanya ada beberapa perempuan yang bisa meraih penghargaan Noble Science,” jelas Zanita.

FWIS ini bisa menjadi salah satu media untuk meningkatkan kedaulatan wanita, tidak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Hal ini perlu menjadi bahan acuan bagi wanita untuk bisa terus berkarya secara inovatif dan kreatif. Untuk bisa mendapatkan akses lebih jauh terkait program ini, semua informasi sudah terangkum di dalam link http://www.lorealscience.co.id/. humas-red.uns/Imr/Dty

Skip to content