Kunjungi UNS, Sekretaris Ditjen Dikti Apresiasi Ketercapaian IKU UNS

Kunjungi UNS, Sekretaris Ditjen Dikti Apresiasi Ketercapaian IKU UNS

UNS — Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Dr. Ir. Paristiyanti Nurwardani, M.P., melakukan kunjungan kerja ke Kota Surakarta pada Jumat (17/9/2021). Di tengah-tengah kunjungan kerja tersebut, Dr. Paris menyempatkan diri untuk menyambangi Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Kunjungan tersebut disambut hangat oleh Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho, para wakil rektor, dekan, dan direktur di jajaran petinggi UNS. Agenda kunjungan tersebut yakni membahas daya serap anggaran serta ketercapaikan Indikator Kinerja Utama (IKU) UNS.

Dr. Paris menyampaikan bahwa dirinya sangat mengapresiasi kinerja UNS yang belum satu tahun berstatus Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Menurut Dr. Paris, ketercapaian IKU UNS sangat bagus.

“Saya di pertengahan tahun ini merasa UNS sudah berkarya bagus, IKU-nya juga bagus. Saya terheran-heran juga, kok bisa ya PTN BLU yang baru PTN-BH sudah bisa mengalahkan kinerja kakak-kakaknya yang sudah lama jadi PTN-BH. Itu luar biasa banget,” ungkap Dr. Paris.

Beliau juga menyampaikan bahwa keterserapan anggaran UNS mencapai 100 persen. Hal ini menandakan bahwa pengelolaan program di UNS sudah baik terbukti dengan anggaran yang terserap maksimal.

Rektor UNS, Prof. Jamal Wiwoho mengucapkan terima kasih atas apresiasi tersebut. Kendati demikian, Prof. Jamal bertekad akan meningkatkan kinerja UNS supaya dapat maksimal menjalankan IKU Kemdikbudristek.

Kunjungi UNS, Sekretaris Ditjen Dikti Apresiasi Ketercapaian IKU UNS

“Kami bersyukur Bu Sesditjen berkenan hadir karena kami ingin mendengarkan hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan kekinian utamanya tentang ketercapaian IKU karena di sini itu IKU sudah jimat utama kami semua,” tutur Prof. Jamal disusul dengan gelak tawa.

Sebagai informasi, IKU Ditjen Dikti Kemdikbudristek terdiri atas delapan poin utama. Delapan poin itu yakni 1) lulusan mendapat pekerjaan yang layak, 2) mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, 3) dosen berkegiatan di luar kampus, 4) praktisi mengajar di dalam kampus, 5) hasil kerja dosen digunakan oleh masyarakat, 6) program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, 7) kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan 8) program studi berstandar internasional. Jika kedelapan poin itu dapat tercapai, perguruan tinggi tersebut dikategorikan sebagai kampus yang maju. Humas UNS

Reporter: Ida Fitriyah
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content