Mahasiswa UNS Ciptakan Sabun Kertas Berbahan Alami

Mahasiswa UNS Ciptakan Sabun Kertas Berbahan Alami

UNS — Berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan akibat pandemi Covid-19, lima mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menciptakan sabun kertas dari bahan alami. Kelima mahasiswa UNS di antaranya Letisia Nur Safitriyani, Fitria Nur Hidayah dan Inez Damayanti yang masing-masing berasal dari Program Studi (Prodi) Agribisnis. Sementara dua mahasiswa lainnya yaitu Ulfa Nida Arfianti dari Prodi Pendidikan Kimia serta Elvina Emalia dari Prodi Agroteknologi. Mereka tergabung dalam tim Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PMK-K) Fakultas Pertanian (FP) UNS.

Saat dihubungi oleh tim uns.ac.id, Letisia selaku Ketua Tim mengatakan bahwa konsep sabun kertas merupakan bentuk inovasi sebagai solusi atas permasalahan pandemi Covid-19. Sesuai dengan program Pemerintah yang mengimbau masyarakat untuk mematuhi protokol kesehatan, kelima mahasiswa UNS tersebut meyakini bahwa sabun kertas dapat menjadi media adaptasi era New Normal.

“Sabun ini praktis dibawa kemana-mana jika dibandingkan dengan sabun padat dan cair,” tutur Letisia.

Dengan kemudahan tersebut, masyarakat bisa mencuci tangan di mana saja tanpa harus repot membawa sabun padat atau cair. Tujuan itu selaras dengan imbauan Pemerintah yang dikenal dengan ‘Pesan Ibu’. ‘Pesan Ibu’ merupakan imbauan yang berisi peringatan untuk selalu mengenakan masker, mencuci tangan dengan sabun, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

Dibimbing oleh Dr. Erlyna Wida Riptanti, S.P., M.P., tim PMK-K FP tersebut memberi nama PEP Soap pada produk inovasinya. PEP Soap merupakan singkatan dari Practical Education Paper Soap. PEP Soap dibuat dari bahan alami yang aman bagi kesehatan kulit. Bahan alami tersebut di antaranya mengkudu, jeruk purut, dan daun sirih.

Mengkudu mengandung alkaloid dan flavonoid yang berfungsi sebagai antibakteri. Sementara jeruk purut mengandung minyak atsiri yang dapat menghasilkan aroma wangi. Minyak atsiri pada jeruk purut memiliki kandungan pinene dan sitronelal yang bermanfaat sebagai anti-bakteri. Komponen terakhir yaitu sirih berfungsi sebagai antiseptik alami.

Tak hanya berbahan dasar alami, PEP Soap juga menjadi media edukasi seputar Covid-19. Kelima mahasiswa UNS tersebut sengaja menyertakan QR Code di setiap kemasan PEP Soap. QR Code tersebut dapat dipindai sehingga menghubungkan pengguna dengan blog yang berisi informasi terkait Covid-19. Tujuannya supaya pengguna PEP Soap bisa memperoleh infomasi yang valid dan terhindar dari hoax.

PEP Soap telah dipasarkan sejak pertengahan tahun 2021, yakni pada bulan Juli. Pemasarannya dilakukan melalui dua cara, yakni online dan offline. Tim PMK-K FP tersebut memasarkan produk PEP Soap melalui Instagram, Shopee dan WhatsApp. Sementara pemasaran offline dilakukan melalui layanan Cash on Delivery (COD) dan sistem konsinyasi atau penitipan barang.

“Harapannya melalui inovasi sabun kertas yang kami buat ini dapat menjadi salah satu alternatif kepraktisan dalam menjalani kehidupan New Normal di tengah situasi pandemi untuk tetap taat protokol kesehatan. Selain itu juga kami berharap bisa ikut serta mengedukasi masyarakat umum tentang informasi seputar Covid-19 dengan data yang valid. Besar harapan kami agar bisa mendapat dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan program PKM Kewirausahaan ini, semoga melalui hal ini dapat ikut berkontribusi bagi masyarakat, almamater, dan negara,” pungkas Letisia. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content