Pentingnya Media Baru di Lingkungan Perhumasan

Pakal Ilmu Komunikasi dari Unhas Makassar, Hafied Cangara.
Pakal Ilmu Komunikasi dari Unhas Makassar, Hafied Cangara. Foto-foto: Humas UNS

Program Magister (S-2) Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta mengadakan seminar nasional bertajuk “Pendekatan New Media dalam Strategi Public Relations”, Senin (7/11/2016). Ada satu pembicara kunci dan tiga narasumber lain yang didapuk untuk mempresentasikan pendapat mengenai perhumasan di seminar tersebut. Pembicara kunci adalah Gati Gayatri yang merupakan Kepala Pusat Pengembangan Literasi dan Profesi SDM Bidang Komunikasi, Kemeterian Komunikasi dan Informasi. Tiga lainnya adalah Andre Rahmanto (Kepala Humas UNS dan Ketua BPC Perhumas Surakarta), Hafied Cangara (Pakar Ilmu Komunikasi dari Universitas Hasanuddin Makassar), dan Retno Wulandari (General Manager Sunan Hotel Solo dan Presiden Indonesia Marketing Association Chapter Solo).

Media Baru

Dalam pemaparannya, Gati mengungkapkan bahwa pengertian media baru sebenarnya belum ada yang baku, meski telah sering digunakan oleh praktisi humas. Pendefinisian media baru masih cair dan terus menerus berkembang. Di satu pihak, definisi kata tersebut difokuskan hanya pada teknologi komputer dan produksi konten digital, tetapi di pihak lain difokuskan pada bentuk-bentuk budaya dan konteks di mana teknologi digunakan. “Sebagai suatu istilah, media baru dapat diartikan sebagai praktik media yang melibatkan teknologi digital dan komputer dalam satu atau beberapa cara sekaligus,” terangnya.

Mengutip ahli Rob Brown, Gati mengatakan media baru yang bisa dimanfaatkan untuk komunikasi kehumasan saat ini antara lain blog, wiki, Really Simple Syndication (RSS), Podcasting, social bookmarking, dan social networking.

Ia juga menyentil praktisi humas sekarang yang belum memiliki strategi khusus dalam pemanfaatan media baru. Terkadang, lanjutnya, organisasi atau manajemen belum siap menggunakan media baru karena berbagai faktor antara lain terkait dengan infrastruktur dan prasarana. “Atau mungkin adanya kekhawatiran bahwa dengan adanya media baru maka organisasi harus lebih terbuka, akuntabel, dan transparan kepada publik,” ujarnya.

img_8027
Gati sampaikan bahwa media baru sangat bermanfaat salah satunya sebagai alat bantu suatu organisasi untuk menunjukkan akuntabilitas tindakan-tindakan organisasi.

Akan tetapi, ia mengaku bahwa itu masih sebatas dugaannya dan mendorong para peserta seminar untuk meneliti hal tersebut. Alasan ia bisa memberi dugaan seperti itu adalah karena sejumlah instansi pemerintah masih sangat terbatas dalam pemanfaatan media baru. Jika ada, media baru tersebut belum digunakan sebagai bagian dari fungsi strategi organisasi sebagaimana fungsi kehumasan. “Kalaupun memiliki website, konten-konten di dalamnya jarang sekali diperbarui dan sering menyulitkan publik saat mengakses,” tuturnya. Padahal media baru sangat bermanfaat salah satunya sebagai alat bantu suatu organisasi untuk menunjukkan akuntabilitas tindakan-tindakan organisasi.

Akses Internet

Pembicara lain yakni Hafied Cangara mengemukakan bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini telah mencapai 132,7 juta. Jumlah tersebut terbagi menjadi 92,8 juta pengguna internet mobile, 11,7 juta pengguna internet rumah, 14,9 juta pengguna fasilitas internet kantor, 2,9 juta pengguna fasilitas internet kampus, dan 1,2 juta pengguna fasilitas internet kafe. Dengan berkembangnya cara memanfaatkan teknologi internet dan munculnya munculnya media baru, Hafied mengatakan perlu ada strategi-strategi baru yang tepat, salah satunya dalam hal melakukan komunikasi bisnis perusahaan yang dilakukan praktisi humas.

“Kebutuhan tenaga spesialis untuk menggerakkan program komunikasi makin dirasakan banyak lembaga publik maupun organisasi sosial dan politik,” ujar Hafied. Ia menilai penting terkait dengan perencanaan komunikasi yang bermanfaat uuntuk penyesuaian, pemanfaatan teknologi komunikasi untuk kemajuan, untuk efisiensi dan efektivitas pendayagunan, pencitraan, pelayanan publik, dan lain sebagainya.[](dodo.red.uns.ac.id)

Skip to content