Prospek dan Tantangan Investasi Sektor Pertanian pada Masa Pandemi

UNS-Program Studi (Prodi) Agribisnis Fakultas Pertanian (FP) Universitas Sebelas maret (UNS) Surakarta mengadakan webinar mengenai prospek dan tantangan investasi sektor pertanian pada masa pandemi dan kenormalan baru. Kegiatan ini dilaksanakan pada Rabu (15/7/2020) melalui aplikasi Zoom Meeting dan siaran langsung kanal Youtube Fakultas Pertanian UNS. Dalam webinar ini, FP UNS menghadirkan 3 pembicara yaitu Direktur Perencanaan Industri Agribisnis dan Sumber Daya Alam Lainnya, Zainal Mutaqin, Ketua Asosiasi Agribisnis Indonesia, Dr. Bayu Krisnamurthi, dan dosen Agribisnis FP UNS, Dr. Minar Ferichani.

Zainal Mutaqin menyampaikan materi mengenai Kebijakan Pemerintah dalam Mendukung Investasi Bidang Pertanian (Agribisnis) pada Era Kenormalan Baru. Zainal mengungkapkan bahwa pandemi berdampak pada perekonomian Indonesia.

“Saat ini pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya 2,97%, kemudian Foreign Direct Investment atau FDI global juga diprediksi turun 30-40%. Selain itu, realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) triwulan 1 juga turun -9.2%. Tidak hanya itu, sekitar 5,5 juta Tenaga Kerja Indonesia (TKI) terkena PHK serta dirumahkan,” paparnya.

Zainal juga menjelaskan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal 1 tahun 2020 melambat seiring terjadinya pembatasan aktivitas ekonomi di tengah pandemi. Banyak sektor yang terganggu seperti sektor perdagangan, pariwisata, transportasi, manufaktur dan industri, dan sektor-sektor lainnya.

“Strategi yang dilakukan oleh BKPM untuk menjaga iklim investasi pada masa pandemi yaitu dengan memfasilitasi perusahaan existing yang sudah beroperasi. Kemudian kami juga memfasilitasi potensi perusahaan existing yang belum dieksekusi. Selain itu, BKPM juga mendatangkan investasi baru dan memberikan insentif bagi perusahaan existing yang melakukan ekspansi,” jelasnya.

Dalam masa new normal yang sudah dijalankan, BKPM juga memiliki beberapa rencana yang akan diterapkan untuk saat ini.
“Kami melakukan penyusunan peluang investasi di 34 provinsi yang mendekati Feasibility Study, Rencana Aksi Ease of Doing Business 2022, Pengoptimalan Instruksi Presiden Nomor 7/2019 dan Insentif Fiskal. Selain itu, kami juga mengoptimalkan pengembangan Sistem OSS berbasis Risk Based Approach (RBA) dalam mengantisipasi implementasi Omnibus Law, memfasilitasi relokasi industri, dan mengembangkan kawasan industri Brebes dan Batang,” imbuhnya.

Pada materi berikutnya yang disampaikan oleh Bayu Krisnamurthi mengulas mengenai Investasi Pembangunan Agribisnis, Pelajaran dari Revolusi Agribisnis Indonesia. Bayu menjelaskan bahwa dalam investasi revolusi agribisnis harus jelas subject matternya seperti padi, sawit, ayam ras, pepaya, dan sebagainya.

“Sistem investasi harus disesuaikan dengan karakter masyarakat dan petani, bukan sebaliknya. Polanya harus sistematis, terstruktur, dan masif sehingga kelembagaan menjadi kunci utama. Kebijakan juga menjadi salah satu faktor, namun akan lebih berkembang pesat jika melibatkan pelaku usaha dan petani. Selain itu, investasi merupakan proses yang berkesinambungan dan adaptif terhadap perubahan,” paparnya.

Dalam materi yang disampaikan oleh Dr. Minar Ferichani, Ia menyampaikan mengenai peluang investasi sektor pertanian melalui penguatan subsektor supply chain dan membangun standar kualitas. Dr. Minar meninjau hal tersebut dari materi akademisi dalam rangka meningkatkan peran universitas. Ia mengungkapkan bahwa perguruan tinggi harus menyiapkan mahasiswa untuk magang atau praktek kerja.

“Pihak universitas harus mampu membuat MoU untuk program magang continual, untuk mahasiswanya, dimana MoU tersebut menjamin kualitas dari perusahaan tempat magang, kontinual program selama 1–2 tahun, dan harus memastikan agar perusahaan tersebut dapat memberikan kesempatan, bagi program magang, pada elemen/komponen departemental secara lengkap, sehingga memberikan pengalaman yang berguna bagi mahasiswa,” terangnya.

Dalam implementasinya, diperlukan kerjasama tripartied antara universitas, Dinas Perindustrian dan Perdagangan atau Pemerintah Daerah maupun pihak perusahaan yang dilisting berdasarkan standar manajemen, bidang usaha, dan skala permodalannya. Humas UNS

Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content