Rintis MAKOSTA, Mahasiswa UNS Hadirkan Masker Khusus Anak-anak

Rintis MAKOSTA, Mahasiswa UNS Hadirkan Masker Khusus Anak-anak

UNS — Sejumlah mahasiswa Administrasi Negara (AN) Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta tengah merintis usaha dengan produk Starter-Pack MAKOSTA. MAKOSTA sendiri merupakan paket produk berupa masker, konektor, dan strap yang khusus didesain bagi anak-anak serta dibuat dengan bahan alami.

Ide ini digagas Shinta Rosilawati, Salmashanda Wahyu Nyndo, Salsabila Inas Sausan, Shelyn Erza Arditya, dan Muhammad Atha Sultan Zacky melalui PKM Kewirausahaan (PKM-K) yang telah resmi memperoleh pendanaan Kemdikbud tahun 2021 ini.

Kelimanya terdorong untuk menggagas MAKOSTA karena melihat kebutuhan masyarakat, termasuk anak-anak, akan masker yang meningkat di masa pandemi Covid-19. Namun ketersediaan masker bagi anak-anak yang sesuai ukuran mereka masih dinilai kurang di pasaran.

Padahal Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) memaparkan data kasus Covid-19 yang menyerang anak berusia 0-18 tahun secara nasional per 29 Desember 2020 sebanyak 82.710 kasus.

Di sisi lain, anak-anak biasanya lebih berminat dengan masker yang didesain menarik. Oleh karenanya, MAKOSTA ini pun menawarkan masker dengan desain karakter beragam yang sekaligus mengusung isu perlindungan hak anak.

“Disertai desain karakter tentang hak anak seperti hak untuk mendapatkan makanan bergizi, hak untuk berekreasi, hak untuk mendapatkan pendidikan, hak untuk mendapatkan akses kesehatan, dan lain-lain. Jadi, tidak hanya menarik, tapi juga bisa memberi pengetahuan mengenai apa saja hak anak itu,” jelas Shinta selaku Ketua Tim, Minggu (6/6/2021).

Shinta menambahkan, ia dan tim mengusung konsep desain tersebut untuk mendukung tercapainya Suistainable Develompment Goals (SDGs) poin ketiga dan kelima. Yaitu memastikan kehidupan yang sehat dan mendukung kesejahteraan bagi semua usia, serta mencapai kesetaraan gender dan memberdayakan semua perempuan dan anak perempuan.

Keunggulan lain yang ditawarkan MAKOSTA ialah penggunaan bahan pewarna alami sehingga ramah anak. Saat ini, Shinta dan tim masih mencari bahan alami mana yang lebih cocok untuk produk mereka.

“Apakah dari pihak konveksi sekalian menyablon atau memanfaatkan bahan alami produksi dosen UNS,” imbuh Shinta.

Untuk memperluas penjualan, tim bimbingan Dr. Rina Herlina Haryanti, S. Sos, M. Si., ini bekerja sama dengan swalayan di Kota Surakarta serta toko alat kesehatan. Selain itu, mereka juga menggunakan media sosial seperti Instagram, WhatsApp, dan Facebook hingga e-commerce seperti Shopee dan Tokopedia untuk menjualkan produk ini.

“Semoga ide ini bisa terealisasikan dengan baik, barang produksi kami bisa bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan pasar dan laku. Dan pesan yang kami angkat melalui desain masker ini juga tersampaikan dengan baik,” harap Shinta menutup perbincangan. Humas UNS

Reporter: Kaffa hidayati
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content