Siapkan Lulusan yang Adaptif dan Inovatif, ICD FEB UNS Gelar PJT

UNS— Sebanyak 400 mahasiswa dari Program Studi S1 Reguler angkatan 2017 dan S1 Transfer angkatan 2019 Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Sebelas Maret (UNS) mengikuti Pre Job Training (PJT) secara daring yang diselenggarakan oleh Internship dan Career Development (ICD) FEB UNS, Selasa (14/7/2020). Tema yang diangkat dalam PJT ini sesuai dengan kondisi di masa pandemi Covid-19 yaitu Menyiapkan Lulusan yang Adaptif dan Inovatif.

Kepala Unit ICD FEB UNS, Dr. Arum Kusumaningdyah Adiati mengatakan, melalui kegiatan ini, diharapkan lulusan FEB UNS dapat menjadi pribadi yang mudah beradaptasi dan inovatif. “Sehingga mampu menjawab tuntutan dalam dunia usaha dan juga mudah beradaptasi terhadap kondisi-kondisi yang terkadang tidak bisa kita prediksikan, seperti dimasa pandemi seperti ini,” terang Dr. Arum.

Sementara itu, Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni FEB UNS, Dr. Mugi Harsono, menyampaikan pesan kepada peserta bahwa sebuah negara akan kuat perekonomiannya manakala jumlah entrepreneurnya semakin besar .

“Ketika Anda lulus, memulai sebagai employee adalah sebuah kewajaran. Yang penting adalah menikmati masa employee dan kemudian mempersiapkan diri untuk menjadi employer. Jangan terlalu bangga menjadi employee, siapkan masa-masa employee sebagai masa belajar dan akhirnya menjadi seorang pengusaha atau dengan menjalankan dua karir, disatu sisi sebagai employee pada sebuah organisasi tapi disisi lain punya usaha sendiri, kami mengharapkan seperti itu,” ujar Dr. Mugi.

Dalam PJT ini, ICD FEB UNS kembali menghadirkan salah satu alumnus FEB UNS sebagai narasumber. Dia adalah Wahyu Purnamawati yang saat ini menjabat sebagai Asisten Vice President Perencanaan dan Portofolio Divisi Bisnis Kartu BNI dengan tema Tantangan SDM di Era Digital.

Diawal paparannya, Wahyu mendorong mahasiswa FEB UNS untuk tetap semangat belajar dan mengembangkan kemampuan diri meski berada di masa pandemi.

“Walaupun berada dalam kondisi pandemi Covid-19 dan ada pembatasan, sebenarnya banyak kesempatan yang bisa dilakukan. Hal ini harus menjadi penyemangat diri, tidak khawatir meski ada krisis ekonomi ataupun Covid-19. Era di hadapan kalian sangat berbeda dari tahun sebelumnya, gunakan kesempatan ini,” tegas alumni Program Studi Akuntansi angkatan 1998.

Lebih lanjut disampaikan, dalam memasuki dunia kerja, banyak hal yang perlu dipersiapkan, mahasiswa harus mampu mengenal diri apa kelemahan dan kelebihan yang dimiliki. Kemudian mengasah kemampuan untuk terus belajar menjadi lebih baik, dan yang juga penting adalah menyiapkan mental untuk kuat dan selalu berpikir positif.

Saat ini, mulai masuk di era yang Vollatile, Uncertain, Complex dan Ambigous (VUCA),l. Yaitu perubahan yang terjadi sangat cepat, kesulitan untuk memprediksi kejadian atau peristiwa di masa depan, bauran antara isu dengan chaos yang terjadi di organisasi makin beraneka ragam dan kaburnya realitas dengan makna bauran dari berbagai kondisi yang ada. Kondisi ini menyebabkan ketidakpastian di pasar, digital disruption dan makin banyaknya proses yang terotomasi. Dengan hal ini, para lulusan sangat perlu untuk beradaptasi dan berinovasi.

Menurut Wahyu, SDM yang dibutuhkan di era VUCA adalah generasi yang banyak mencari tahu, yang terus menerus belajar mengembangkan diri dan tidak menutup diri pada ilmu yang dimiliki saja.

“Untuk memasuki dunia kerja, satu hal lagi yang penting bagi lulusan generasi milenial yang jika dipopulasi hampir menguasai 30% dari jumlah penduduk Indonesia adalah tuntutan untuk berani bicara, berani berpendapat dan memunculkan ide-ide baru, out of the box,” kata Wahyu.

Terakhir, Wahyu menyemangati bahwa lulusan UNS luar biasa, banyak yang telah sukses. Lulusan UNS harus berani untuk menunjukkan diri dengan segala kelebihannya. Era sekarang bukan untuk menjadi gentar tapi era untuk semakin bersemangat karena peluang menjadi sangat luas.

Sementara itu, narasumber kedua, dari Psikolog, Gita Aulia Nurani. Gita menyampaikan secara detil proses rekrutmen yang dilakukan oleh perusahaan dan strategi yang perlu dilakukan para lulusan agar mampu bersaing.

Gita berpesan agar mahasiswa mulai sekarang bisa melatih untuk menggali informasi yang berhubungan dengan isu-isu terkini dan juga mengasah kemampuan berpikir analitik melalui informasi yang diperolehnya. Perekrut diawal 5 menit pertama bisa mendapatkan gambaran
kandidat dari pemahamannya di bidang informasi.

“92% perekrut menggunakan sosial media untuk mencari kandidat dan 87% perekrut percaya Linkedin dapat membantu mereka mendapatkan kandidat berkualitas,” ujar Gita. Humas UNS

Reporter: Dwi Hastuti

Skip to content