Search
Close this search box.

Tim Mahasiswa KKN UNS Kelompok 308 Gelar Pendampingan dalam Upaya Optimalisasi Batik Mekar Sari di Era Pandemi Covid-19

UNS — Dalam rangka menyukseskan program Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta Membangun Desa, sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS Kelompok 308 bersama Dosen  Pembimbing  Lapangan (DPL) yang bernama Dr. Maria Ulfa., M.Si. melakukan pendampingan kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Batik Mekar Sari, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri. Tim KKN UNS Kelompok 308 ini diketuai oleh Abdurrro’uf Althof Abiyyi dan beranggotakan Athira Nur Rosyada, Ellysya Oktaviani Ariyanti, Afifah, Radityo Amaradipta Prasodjo, Revy Satria Ediatama, Elisa Bernadheta Mellyana Putri, Deby Fersiani, serta Afifah Martanti yang bertempat di Rumah Pintar Desa Jendi.

Kegiatan pendampingan ini diikuti oleh sepuluh orang yang rata-rata terdaftar sebagai anggota ibu-ibu Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Desa Jendi. Dalam menjalankan pendampingan ini, semua orang mematuhi protokol kesehatan.

“Dalam menjalankan pendampingan ini, semua orang mematuhi protokol kesehatan yang ketat yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer,” terang Dr. Maria dalam rilis yang diterima oleh tim uns.ac.id, Selasa (7/9/2021).

Kelompok ibu-ibu PKK yang tergabung dalam UMKM, diajak untuk berdiskusi mengenai berbagai macam kendala yang dialami UMKM selama masa pandemi dan bagaimana solusinya. Kegiatan ini dilakukan antara tanggal 21 Agustus hingga 23 Agustus 2021. Acara dilanjutkan dengan melakukan sosialisasi mengenai perolehan hak cipta dalam rangka membantu UMKM Batik Mekar Sari agar memiliki hak merek secara resmi.

Sosialisasi pemasaran secara daring juga dilakukan Tim KKN UNS Kelompok 308 kepada UMKM Batik Mekarsari agar dapat mendongkrak penjualan dan penyebarluasan corak batik kombinasi ciprat tulis sebagai ciri khas Batik Mekar Sari kepada masyarakat. Pada Senin (23/8/2021) dilaksanakan kegiatan membatik dengan media kaos dan tote bag. Pertama kalinya, Batik Mekar Sari mencoba teknik yang sedang marak di pasaran yaitu dengan menggunakan teknik tie dye yang menggunakan media kaos, sementara untuk tote bag dibatik menggunakan malam dan menggunakan teknik cap dan tulis.

Menurut Dr. Maria, alasan dilakukan pendampingan pada UMKM Batik Mekar Sari ini adalah sesuai dengan hasil survei potensi desa oleh Tim KKN UNS Kelompok 308 mengenai UMKM yang ada di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri. Hasilnya, terdapat beberapa UMKM seperti UMKM kerupuk, jamu, rambak, dan batik. UMKM Batik Mekar Sari menjadi fokus utama pada program kerja pendampingan ini karena masih terdapat berbagai faktor yang dapat dikembangkan. Hal tersebut menjadi dasar bagi Tim KKN UNS Kelompok 308 untuk ikut andil dalam melakukan pendampingan UMKM khususnya pada UMKM Batik Mekar Sari.

Pendampingan UMKM Batik Mekar Sari berfokus pada pengenalan pendaftaran hak merek, pemasaran digital, dan penyelesaian berbagai permasalahan selama pandemi agar UMKM dapat bertahan. Menurut koordinator UMKM Batik Mekar Sari yang bernama Revolani, ia mengatakan bahwa UMKM ini perlu dikembangkan dan dipasarkan agar menjadi pendapat tambahan bagi ibu-ibu PKK.

“Mengingat UMKM Batik Mekar Sari ini adalah kegiatan ibu-ibu PKK yang ditujukan untuk mengisi waktu luang, sehingga hasilnya perlu dikembangkan dan dipasarkan agar menjadi pendapatan tambahan,” ujar Revolani.

Dengan dilaksanakannya pendampingan ini, diharapkan UMKM Batik Mekar Sari dapat melakukan pemasaran secara daring, memiliki hak merek, dan mampu mengatasi permasalahan bisnis secara mandiri di masa pandemi sehingga dapat memberikan tambahan penghasilan bagi ibu-ibu PKK di Desa Jendi, Kecamatan Selogiri. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Scroll to Top
Skip to content