UNS – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memecahkan rekor Museum Rekor Dunia – Indonesia (MURI) setelah berhasil menggelar pertunjukan wayang kulit dengan kelir terpanjang, yakni 63,5 meter pada Sabtu (18/3/2017). Acara yang turut memeriahkan Dies Natalis ke-41 UNS tersebut dilaksanakan atas kerja sama antara UNS dengan Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta dan Himpunan Masyarakat Peduli Indonesia (HMPI). Tampil memeriahkan pergelaran wayang kulit kolosal, menghadirkan 11 dalang dengan 111 sinden atau swarawati yang berhasil menggebrak keheningan malam, tepatnya di halaman dr. Prakosa Kantor Pusat UNS pada malam Minggu hingga dinihari.

Selain kerja sama tersebut, setiap tahunnya telah terjalin sinergi antara UNS dengan para alumninya yang tergabung dalam Ikatan Keluarga Alumni Universitas Sebelas Maret (IKA UNS) untuk turut serta terlibat langsung memeriahkan pergelaran wayang kulit.

Disampaikan oleh sekjend IKA UNS, Bambang DW sekaligus memohonkan ijin ketua umum IKA UNS, Budi Harto yang tidak dapat hadir menyaksikan secara langsung pergelaran wayang kulit kolosal di UNS dikarenakan bersamaan dengan kopdar alumni wilayah Jakarta. Ketua umum dalam pesannya menyampaikan “ucapan selamat dan sukses atas usia 41 tahun UNS yang tumbuh berkembang pesat menuju PTN berkelas dunia. Kami bangga jadi alumni UNS, dan mengapresiasi kepemimpinan rektor UNS, Ravik Karsidi yang juga sebagai alumni UNS”.

Dalam sambutannya, Joko Nurkamto selaku ketua panitia Dies Natalis ke-41 UNS menegaskan bahwa pergelaran wayang kulit kolosal ini merupakan hasil kerja sama UNS dengan berbagai pihak dan elemen masyarakat. Sedangkan Ravik Karsidi selaku rektor UNS menyampaikan bahwa pementasan yang mengangkat lakon Mbangun Sapta Arga tersebut merupakan representasi dari tema Dies Natalis ke-41 UNS pada  tahun ini, yaitu “Penguatan Otonomi menuju World Class University Berbasis Budaya Nasional”.

Selain staf pendidik, staf kependidikan, mahasiswa, alumni, wartawan, dan masyarakat umum; pementasan wayang kulit kolosal ini juga dihadiri sejumlah tokoh dan pejabat, diantaranya mantan Ketua Dewan Penyantun UNS, Akbar Tanjung; Bupati Karanganyar, Juliyatmono; Inspektur Jenderal Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Jamal Wiwoho; Ibunda Presiden Republik Indonesia, Sujiatmi Notomihardjo; dan sejumlah jajaran pimpinan universitas, pemerintah kota dan daerah lainnya. Tak hanya itu, mantan bupati Wonogiri, Begug Poernomosidi, yang juga penggagas rekor kelir terpanjang tersebut, turut hadir sebagai dalang di pergelaran malam kemarin.

Sri Widayati selaku Eksekutif Manajer MURI dalam penyerahan Piagam MURI No. 7849/R.MURI/III/2017 menyampaikan bahwa pergelaran wayang kulit kolosal ini telah berhasil memecahkan rekor kelir terpanjang, yakni 63,5 meter, yang sebelumnya dipegang oleh Kabupaten Purbalingga.

“Rekor MURI ini dianugerahkan kepada UNS, HMPI, dan ISI Surakarta, sebagai pemrakarsa dan pendukung pergelaran wayang kulit kolosal dengan kelir terpanjang 63,5 meter, yang tak hanya menjadi rekor nasional, tapi juga rekor dunia,” papar Sri dalam pidatonya sebelum penyerahan piagam. humas-red.uns/Dty/Eln.