Mahasiswa UNS Dirikan Proyek Sosial yang Berfokus pada Isu Iklim dan Kemanusiaan

Mahasiswa UNS Dirikan Proyek Sosial yang Berfokus pada Isu Iklim dan Kemanusiaan

UNS — Sejumlah mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berinisiatif turut serta menangani isu iklim dan kemanusiaan. Mereka adalah Alvianita Maulia Fitriana dan Rizaldy Hilmy Sagito dari Program Studi (Prodi) Pendidikan Geografi 2019, serta Rizky Nur Fadilah dari Prodi Ilmu Lingkungan 2020. Ketiga mahasiswa ini pernah tergabung dalam acara yang diselenggarakan oleh Teens Go Green Indonesia bersama dengan Plan Indonesia. Kini, mereka memiliki proyek sosial masing-masing.

Alvianita berfokus pada gerakan pengolahan dan pengelolaan sampah. Sementara Rizaldy mengusung gerakan yang berfokus pada emisi karbon dan Fadilah mengusung kebencanaan lokal. Jauh sebelum mengikuti acara tersebut, mereka sudah memiliki rancangan aksi sebelumnya.

“Awal mula tertarik karena masing-masing dari kami sudah ada rancangan aksi dari jauh-jauh hari sehingga, ketika ada kesempatan untuk pendanaan langsung bisa didaftarkan dan seleksi bersama lebih dari 200 kaum muda se-Indonesia,” ungkap Alvianita kepada tim uns.ac.id, Senin (3/1/2022).

Sasaran proyek mereka adalah pemuda berusia 18-24 tahun. Alvianita menjelaskan, untuk mengenalkan proyek yang mereka garap ke publik, media sosial menjadi alternatif yang mereka gunakan.

“Sasaran project adalah umum yang meliputi pemuda 18 sampai 24 tahun. Untuk mengenalkannya masing-masing dari kami mempunyai media sosial yaitu trash.mateid, carbondiet.id, dan ajak.diskusi yang mempunyai konten edukasi dan promosi kegiatan yang juga bekerja sama dengan beberapa media partner,” jelas Alvianita.

Tentu, dalam memulai proyek ini terdapat kesulitan dan tantangan yang mereka hadapi. “Hal tersulit yang dilakukan adalah rentang waktu pengerjaan project yang cukup singkat, sehingga ketika menggaet peserta di masing-masing bentuk kegiatan project, kami membutuhkan effort yang luar biasa mulai dari promosi manual, media partner, hingga paid promote,” jelas Alvianita.

Dalam kerja sama tim pun, mereka juga harus bisa menyesuaikan satu sama lain. Juga, latar belakang keilmuan serta kepentingan yang berbeda membuat mereka harus menyamakan persepsi dan meluangkan waktu untuk berkumpul bersama guna membahas kesepakatan. Alvianita mengungkapkan, dirinya tertarik mengikuti program ini karena ingin merealisasikan rencana aksi yang telah dibuat sebelumnya dan belajar manajemen proyek.

“Tujuan utama mengikuti program ini, tentu ingin merealisasikan rencana aksi yang sudah digodok matang jauh-jauh hari, sekaligus belajar bagaimana memanajemen project di mana kami menjadi pemimpinnya dari nol,” ujar Alvianita.

Turut serta pada program pengembangan ini di bulan November lalu, hingga kini Alvianita, Rizaldy, dan Rizky masih berupaya agar proyek yang dilakukan dapat berkelanjutan. Mereka hendak mengupayakan inovasi-inovasi sesuai dengan tema pada kegiatan yang diusung. Di akhir wawancara, Alvianita mengungkapkan bahwa dirinya merasa bersemangat untuk beraksi ketika melihat masyarakat semakin sadar akan isu krisis yang mulai terjadi.

“Melihat orang-orang yang sudah semakin aware tentang krisis-krisis yang mulai terjadi memacu semangat kami untuk beraksi. Aksi yang besar tentu bermula dari aksi kecil untuk diri sendiri dan sekitar,” terangnya. Humas UNS

Reporter: Zalfaa Azalia Pursita
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content