Mahasiswa UNS Raih Pendanaan Insentif dari Kemendikbudristek Melalui Program Talenta Inovasi Indonesia

Mahasiswa UNS Raih Pendanaan Insentif dari Kemendikbudristek Melalui Program Talenta Inovasi Indonesia

UNS — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta kembali membawa harum nama kampus tercintanya. Pasalnya, mahasiswa Fakultas Pertanian (FP) Program Studi (Prodi) Ilmu tanah ini berhasil lolos Program Talenta Inovasi Indonesia yang digelar oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek). Suko Irawan, begitu ia dikenal. Bersama dengan dosennya yang juga bertindak sebagai pembimbing, yakni Dr. Agr.Sc. Ernoiz Antriyandarti, S.P, M.P, M.Ec, Suko berhasil menjadi satu dari 1.227 peserta yang lolos seleksi substansi Program Talenta Inovasi Indonesia.

Program Talenta Indonesia merupakan program pendanaan berupa insentif yang diberikan kepada mahasiswa baik di tingkat Sarjana, Magister, maupun Doktor. Tujuannya untuk mewujudkan inovasi dan kreativitas independen yang berpengalaman bagi masyarakat. Program Talenta Inovasi Indonesia ini sudah berlangsung sejak beberapa tahun yang lalu.

Skema yang ditawarkan di antaranya Penelitian/ Riset dan Studi Kreativitas Independen untuk memecahkan masalah di tengah masyarakat. Skema penelitian terdiri dari beberapa bentuk luaran yang bisa dipilih oleh peserta, misalnya saja skripsi, desain/ prototipe, produk, tautan artikel terpublikasi, sertifikat sebagai presenter, dan lain-lain. Bagi mahasiswa yang dinyatakan lolos hingga tahap akhir berhak memperoleh insentif mulai dari Rp 5 juta s.d Rp 20 juta.

“Programnya banyak banget. Hampir sama dengan PKM tetapi kalau yang di PKM itu memang ada Pimnas, kalau di Program Talenta Inovasi Indonesia itu kita mentok di insentif. Jadi kita dapat insentif, kita menjalankan program itu, kita menyelesaikan luarannya,” ungkap Suko saat dihubungi oleh tim uns.ac.id pada Sabtu (13/11/2021).

Pada kesempatan pertamanya mengikuti Program Talenta Inovasi Indonesia, Suko memilih skema Riset/ Penelitian International Conference dengan luaran berupa publikasi artikel prosiding terindeks scopus. Melalui riset tersebut, Suko berhasil memperoleh insentif sebesar Rp 5 juta. Dana insentif tersebut akan dialokasikan untuk biaya registrasi saat mengikuti International Conference dan biaya publikasi.

Sebelum mengikuti Program Talenta Inovasi Indonesia, Suko mengatakan bahwa ia telah mengikuti International Conference yang diadakan oleh Universitas Indonesia (UI) pada bulan Agustus lalu. Setelah mengikuti agenda ini, Suko bisa mendaftar Program Talenta Inovasi Indonesia yang diselenggarakan sebulan kemudian, yaitu bulan September.

“Nah yang unik dari Program Talenta Inovasi Indonesia itu gini, misalnya agenda saya Bulan Agustus sementara programnya baru dibuka Bulan September. Itu tetap bisa diajukan karena modelnya adalah dana insentif. Kalau kita bisa memenuhi luaran yang diminta oleh Program Talenta Inovasi Indonesia maka tetap bisa diajukan,” imbuhnya.

International Conference yang diikutinya selama dua hari itu merupakan pengalaman ketiga kalinya. Kali ini, UI sebagai penyelenggaranya bekerja sama dengan Turki untuk menggelar International Conference. Suko mengungkapkan bahwa acara tersebut didominasi oleh mahasiswa di tingkat Sarjana, Magister baik peneliti maupun dosen, dan juga terbuka untuk umum. Mereka terdiri dari beberapa negara seperti Vietnam, Thailand, dan sebagainya.

“Kalau mengikuti International Conference itu kita dapat pengalaman menyusun papper-nya, kemudian mendapat pengalaman untuk mempresentasikan karya kita di depan audience, dan mendapat feedback dari orang-orang yang fokus di bidang tersebut sehingga dapat memberikan masukan-masukan yang membangun,” kata Suko saat membagikan pengalamannya mengikuti International Conference.

Setelah mengikuti agenda International Conference, Suko memantapkan diri untuk mendaftar Program Talenta Inovasi Indonesia. Awalnya, ia memperoleh informasi program tersebut dari dosennya. Kemudian Suko harus melalui dua tahap sebelum dinyatakan lolos dan mendapat dana insentif. Kedua tahap tersebut adalah tahap seleksi administrasi dan tahap seleksi substansi. Usai dinyatakan lolos tahap seleksi substansi dan berhak memperoleh dana insentif sesuai dengan besaran skema yang dipilihnya, Suko menambahkan bahwa ada kemungkinan akan dilaksanakannya monitoring dan evaluasi.

Mahasiswa UNS Raih Pendanaan Insentif dari Kemendikbudristek Melalui Program Talenta Inovasi Indonesia

Saat dinyatakan lolos melalui Surat No. 4279/E4/AK.04/2021 yang diterbitkan oleh Kemendikbudristek, Suko mengaku senang dan tidak menyangka akan terpilih.

“Senang sih. Senang, bahagia, kalau dibilang menyangka sepertinya enggak menyangka karena saya baru pertama kali mengikuti Program Talenta Inovasi Indonesia ini,” tuturnya.

Selain merupakan pengalaman pertama, Suko mengaku bahwa ia menyelesaikan berkas di tahap seleksi administrasi dalam kurun waktu yang singkat, yaitu kurang dari dua hari. Hal tersebut lantaran keteledorannya yang mengira bahwa batas pengumpulan berkas tanggal 14 Oktober 2021, padahal panitia memberikan batas pengumpulan berkas sampai tanggal 4 Oktober saja. Namun, Suko memperoleh keberuntungan sebab secara kebetulan panitia memperpanjang batas pengumpulan dari yang semula tanggal 4 Oktober 2021 menjadi 6 Oktober 2021.

“Jadi saya kira deadline program tersebut tanggal 14 Oktober, ternyata deadlinenya tanggal 4 Oktober. Untungnya saya mengetahuinya pada tanggal 4 itu. Dan Alhamdulillah ternyata diundur selama dua hari. Jadi selama dua hari itu saya melengkapi lampiran-lampirannya. Intinya kalau kita mau mencoba dan berusaha, kita bisa mendapatkan hasil yang kita mau. Jangan menyerah hanya karena deadline,” lanjutnya.

Terakhir, Suko mengatakan bahwa Program Talenta Inovasi Indonesia bisa menjadi pilihan bagi para mahasiswa untuk menambah ilmu dan pengalamannya. Sebab, program tersebut berpeluang besar karena menyediakan skema yang beragam dan sedikit mahasiswa yang mengetahuinya. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content