Ciptakan Transportasi Berkelanjutan, Dosen Teknik Sipil UNS Imbau Pemerintah Berkolaborasi dengan Perguruan Tinggi

UNS — Mengutip The Transport Paradox, Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik (FT) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Budi Yulianto, S.T., M.Sc., Ph.D menjelaskan bahwa peningkatan pembangunan perekonomian suatu kota tidak diikuti oleh perbaikan transportasinya. Sebaliknya, kota dengan tingkat perekonomian yang tinggi justru menunjukkan transportasi yang buruk. Hal tersebut karena adanya kecenderungan masyarakat yang lebih memilih menggunakan kendaraan pribadi daripada menggunakan transportasi umum untuk menunjung mobilitas mereka. Keadaan tersebut dapat menimbulkan masalah baru dalam transportasi.

Masalah transportasi dapat diselesaikan melalui dua konsep, yaitu Capacity – supply Concept – grey dan Sustainable – demand concept – green. Capacity – supply Concept – grey merupakan konsep penyelesaian masalah transportasi yang berbasis pada penyediaan jaringan jalan. Konsepnya menggunakan rumus volume per kapasitas. Jika volume kecil tetapi kapasitas besar maka tingkat pelayanannya akan semakin bagus. Sementara Sustainable – demand concept – green merupakan suatu konsep penyelesaian transportasi yang berbasis pada sustainable dan didasarkan oleh demand. Konsep tersebut merupakan konsep berkelanjutan yang berpengaruh bagi sosial, lingkungan, dan ekonomi.

“Konsep yang sustainable ini berorientasi pada penggunaan angkutan umum dan kendaraan tidak bermotor,” ujar Budi dalam diskusi pada Rabu (2/6/2021).

Untuk menciptakan transportasi berkelanjutan, Budi juga menekankan adanya perbaikan di beberapa aspek, seperti public transport, nonmotorized transport yaitu pejalan kaki dan pesepeda, traffic management, dan traffic demand management.

Kedepannya, pembangunan transportasi berkelanjutan akan menciptakan konsep green infrastruktur, seperti green campus dan green smart city.

Oleh karena itu, Budi mengimbau agar Kota Solo mengadopsi best practice yang sudah berjalan di Kota Nottingham, Inggris. Kota Nottingham mampu mengatasi permasalahan kemacetan melalui pembangunan Green City yang bekerja sama dengan Universitas Nottingham yang juga mengaplikasikan program Green Campus. Kolaborasi keduanya menghasilkan fasilitas jaringan kereta sehingga mampu membawa Kota Nottinghem menjadi salah satu kota Green City terbaik di Inggris dan menjadikan Universitas Nottinghem sebagai Green Campus nomor satu.

Kolaborasi serupa juga diharapkan dapat terjalin antara UNS sebagai Green Campus dengan Pemerintah Kota Solo sebagai Green City.

Sebenarnya, Perguruan Tinggi memiliki supply demand yang cukup tinggi. Hal tersebut juga diungkapkan oleh Budi yang menyatakan bahwa pada tahun 2020, total seluruh sivitas akademika UNS baik dari mahasiswa maupun staff pengajarnya adalah mencapai 45.000 jiwa. Apabila sebagian besar sivitas akademika UNS beralih menggunakan transportasi umum, maka akan tercipta transportasi berkelanjutan yang berpengaruh positif terhadap lingkungan. Humas UNS

Reporter: Alinda Hardiantoro
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content