LPPM UNS Kawal Pengembangan Kopi Berbasis Standar Indikator Geografis di Kabupaten Temanggung

LPPM UNS Kawal Pengembangan Kopi Berbasis Standar Indikator Geografis di Kabupaten Temanggung

UNS — Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, menyelenggarakan roadshow dan sosialisasi hasil penelitian serta pengabdian terkait Pengembangan Kopi Berbasis Standar Indikator Geografis pada Sabtu (14/10/2023) di Kecamatan Gemawang, Kabupaten Temanggung. Berbagai pihak hadir dalam agenda tersebut diantaranya tim peneliti UNS yang dipimpin oleh Ir. Widiyanto, S.P., M.Si., Ph.D., rombongan LPPM UNS, perwakilan pemerintah, perwakilan komunitas serta rekan media.

Kegiatan dibuka oleh Ir. Widiyanto, S.P., M.Si., Ph.D. selaku Ketua Penelitian sekaligus Kepala Pusat Studi Perlindungan dan Pemberdayaan Petani LPPM UNS yang menceritakan latar belakang penelitian dan pendampingan terhadap masyarakat di Kabupaten Temanggung. Sebagai produsen kopi terbesar di Provinsi Jawa Tengah, Temanggung telah memiliki dua spesialisasi produk kopi yaitu Kopi Robusta Temanggung dan Kopi Arabika Java Sindoro-Sumbing. Status tersebut membawa tantangan baru yaitu mencari cara produsen dapat mempertahankan kekhasan dan keunikan Kopi Temanggung secara konsisten.

“Ini yang menjadi persoalan di Temanggung ialah terkait dengan SOPnya. SOPnya ini ikut yang mana untuk menumbuhkan kekhasannya. Nah ini yang ditelusuri kembali sistem processing, baik budi daya maupun paska panen kopi yang spesifik Temanggung ini seperti apa? Yang semestinya juga diikuti oleh para petani sehingga bisa menghasilkan rasa kopi yang khas,” jelas Widi.

Sejak tahun 2018 secara konsisten UNS melalui Pusat Studi Perlindugan dan Pemberdayaan Petani LPPM UNS mulai melakukan pendampingan. Berbagai penelitian yang telah dilakukan antara lain pertama, Sikap Petani terhadap Standar Indikasi Geografis Kopi Robusta (Penelitian Mandiri, 2018);  kedua, Strategi Pengembangan Kopi Robusta Temanggung melalui Perintisan Agrowisata Kopi (Penelitian SKIM PUT, 2019-2020); ketiga, Strategi Komunikasi Branding Kopi Robusta Temanggung (Penelitian SKIM PUT, 2021-2022); keempat, Knowledge Sharing Berbasis Media Sosial dan Offline: Upaya Percepatan Implementasi Standardisasi Mutu Kopi Robusta (Penelitian SKIM PDD, 2022- 2023), dan terakhir beberapa judul skripsi lain bertema Kopi Temanggung. Tak hanya dalam bentuk penelitian tertulis, beberapa kali LPPM juga melakukan kegiatan pengabdian secara langsung kepada masyarakat.

Merespon hal tersebut, Joko Budi Nuryanto, S.P., M.Si selaku Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Kabupaten Temanggung menyambut baik upaya-upaya pengabdian yang dilakukan oleh UNS. Menurutnya tidak mudah mendampingi masyarakat terutama dalam memastikan penerapan SOP untuk menghasilkan dan menjaga kualitas kopi dari Temanggung. Ahmad Zakaria, Ketua Masyarakat Perlindungan Indikasi Geografis Kopi Robusta Temanggung, turut mengamini hal tersebut. Menurut Ahmad penerapan SOP masih perlu mendapat perhatian lebih khususnya oleh pendampingan kepada para petani kopi.

Prof. Dr. Okid Parama Astirin, M.S. selaku Ketua LPPM UNS yang turut hadir pada agenda tersebut berharap UNS bisa memaksimalkan perannya yaitu menghubungkan berbagai pihak untuk mengoptimalakan potensi Kopi dari Temanggung. Selain itu Prof. Okid juga menambahkan bahwa di LPPM UNS terdapat anggaran yang dapat diraih oleh dosen untuk bisa melakukan riset dan pengabdian khususnya terkait dengan kopi.

“Saya berharap kegiatan tidak berhenti di tahun ini saja tapi semakin berkembang mengajak teman-teman yang lain sehingga potensi yang ada di Kabupaten Temanggung ini bisa lebih terangkat dan harapan untuk mendapatkan produktivitas itu bisa tercapai,” pesan Prof. Okid disela kunjungan langsung ke salah satu kebun kopi milik petani.

Giat tersebut selaras dengan apa yang sudah diupayakan UNS dalam dua tahun terakhir diantaranya yaitu menjadi bagian dari pendirian dan pengembangan Sekolah Kopi Gemawang (SKG) sebagai pusat pelatihan kopi yang berbasis standar indikasi geografis, menginisiasi kegiatan KKN UNS mahasiswa, menginisiasi praktikum mahasiswa terkait budi daya kopi serta berkontribusi dalam mendukung gerakan “Petik Merah” melalui kegiatan Festival Kopi tahun 2022 dan 2023. Bahkan pada tahun 2023, festival tersebut dihadiri oleh dosen dan mahasiswa internasional dari University of Innsbruck, Austria.

Sebagai tambahan informasi yang diambil dari media sosial Sekolah Kopi Gemawang, pada awalnya SKG adalah sebuah komunitas yang diperuntukan untuk masyarakat setempat. Namun seiring dengan perkembangannya SKG menjadi pusat pembelajaran kopi lokal dimulai dari budi daya, pengolahan, manajemen, pemasaran serta menjadi saran etalase produk unggulan desa. Dalam waktu dekat SKG dan UNS merencanakan agenda kolaborasi pemberdayaan kopi di wilayah Kebumen. Humas UNS

Reporter: Ratri

Redaktur: Dwi Hastuti

Skip to content