Mahasiswa KKN UNS Adakan Pelatihan Pembuatan Produk Ecoprint dan Tie Dye di Desa Ngreco, Sukoharjo

Mahasiswa KKN UNS Adakan Pelatihan Pembuatan Produk Ecoprint dan Tie Dye di Desa Ngreco, Sukoharjo

UNS — Tingkatkan produktivitas warga berkebutuhan khusus, mahasiswa kelompok 108 Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta berikan pelatihan pembuatan produk ecoprint dan tie dye di Desa Ngreco, Kabupaten Sukoharjo. Kegiatan ini turut menggandeng pengurus dan anggota Self Help Group (SHG) Ngudi Mandiri. Pelatihan bertempat di Rumah Laundry Ngreco dan berlangsung selama dua hari, Rabu (23/2/2022) dan Kamis (24/2/2022).

Diikuti 30 peserta, kegiatan ini menyasar warga penyandang disabilitas dalam usia produktif. Acara dibuka dengan sambutan dan pengantar oleh Endang selaku Koordinator SHG Ngudi Mandiri. Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 108 KKN UNS, Drs. Bambang Harjito, M. App. Sc., Ph. D., juga turut mendampingi mahasiswa secara langsung.

Materi sesi pelatihan langsung disampaikan oleh para mahasiswa KKN. Mefta Rizki Qurrat ‘Aini yang merupakan mahasiswa Program Studi (Prodi) Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) bertindak sebagai pengisi materi “Ecoprint”. Sedangkan Ardian Sendy Milano, mahasiswa Prodi Pendidikan Seni Rupa FKIP menjadi pengisi materi “Tie Dye”. Usai pemberian materi oleh mahasiswa KKN, para peserta diberikan kesempatan praktik membuat kedua produk tersebut.

Proses Praktik Produksi Ecoprint dan Tie Dye
Pembuatan produk ecoprint menggunakan media totebag dan pouch. Ecoprint dipilih karena metode produksi yang digunakan relatif mudah serta bahan-bahan yang mudah ditemukan di sekitar Desa Ngreco. Pembuatan ecoprint diawali dengan proses pembukaan pori-pori kain menggunakan larutan tawas, selanjutnya memulai proses pencetakan bahan alam pada media. Pada pelatihan kali ini, metode yang digunakan adalah teknik pukul (pounding).

Bahan alam yang digunakan pada kegiatan ini diantaranya adalah berbagai macam dedaunan, daun jati, daun pepaya jepang, daun jarak, daun kenikir, serta daun kelor. Beberapa bunga juga digunakan sebagai bahan ecoprint, salah satunya bunga kenikir. Peserta diberi media dan bahan lainnya, kemudian mulai membuat produk ecoprint sesuai kemampuan dan kreativitas yang masing-masing.

Untuk produk Tie Dye dituangkan pada media kaos. Proses pembuatan produk Tie Dye pada media kaos juga dinilai mudah dilakukan oleh para peserta dan diharapkan bisa meningkatkan kreativitas. Perlakuan pra-pewarnaan untuk kaos dilakukan dengan merendam dan mencuci supaya pori-pori pada serat kain terbuka. Kaos yang digunakan sebagai media lantas diikat menggunakan karet dan diberi pewarna kain sesuai selera. Setelah itu, kaos didiamkan terlebih dahulu selama beberapa hari supaya warna meresap. Berikutnya adalah proses pembilasan dan produk siap untuk dipakai.

Pelatihan Sebagai Upaya Pemberdayaan dan Ajang Mengekspresikan Diri
Ketua SHG Ngudi Mandiri, Suparno mengatakan, kegiatan pelatihan ini diharapkan dapat membuka peluang bagi warga penyandang disabilitas untuk bisa menjadi lebih produktif dan berdaya. Keterampilan yang diajarkan juga diharapkan dapat menjadi wadah menyampaikan ekspresi diri, menumbuhkan rasa pecaya diri, serta menjadi salah satu ide untuk berwirausaha.

Berbagai kegiatan yang dilakukan oleh SHG Ngudi Mandiri Ngreco juga sudah memadai seperti adanya usaha laundry, catering, pembuatan sabun cuci piring, hingga kerajinan anyaman dari bambu.

“Kami mengucapkan terima kasih banyak kepada mahasiswa KKN yang telah memberikan pelatihan ini. Semoga kegiatan ini dapat bermanfaat serta menambah kemampuan dan meningkatkan kreativitas dari teman-teman SHG Ngudi Mandiri,” pungkas Suparno. Humas UNS

Reporter: Rangga Pangestu Adji
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content