UNS — Mahasiswa Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta memanfaatkan limbah gergaji kayu menjadi pupuk. Hal ini diinisiasi oleh sejumlah mahasiswa yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Dusun Sarigunan, Sragen. Mayoritas penduduk Dusun Sarigunan berprofesi sebagai pengrajin mebel sehingga banyak limbah gergaji yang dihasilkan.
Pembuatan pupuk ini adalah salah satu bentuk inovasi pemanfaatan limbah gergaji yang biasanya langsung dibakar atau dijual dengan harga Rp 3.000/karung. Hanif Gustian selaku koordinator KKN Kelompok 328 menuturkan bahwa pupuk dari limbah gergaji kayu ini juga dapat dimanfaatkan pada berbagai tanaman apotik hidup, pertanian, dan bunga hias.
Selain itu, para mahasiswa KKN ini juga memberikan pelatihan budi daya jahe hingga pembuatan serbuk jahe merah. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan serbuk jahe merah lebih memiliki nilai jual tinggi mencapai Rp 19.000/100 gramnya. Selanjutnya, dengan menerapkan ilmu dari perkuliahan, mereka juga memberikan pelatihan berupa pembuatan sabun cuci piring kepada ibu PKK Dusun Sarigunan.
“Kami sangat senang dengan adanya pelatihan ini karena sebelumnya belum ada pelatihan yang seperti ini. Selain itu, selama pandemi kegiatan PKK diberhentikan dan baru bulan ini dimulai kembali. Pelatihan ini sangat bermanfaat khususnya bagi para ibu-ibu PKK yang banyak menghabiskan waktu dirumah,” kata Surani anggota PKK Dusun Sarigunan (15/8/2021).
Pembuatan sabun cuci piring ini juga tergolong mudah sehingga kedepannya dapat dilakukan oleh ibu-ibu PKK Dusun Sarigunan secara mandiri.
Hanif Gustian mengatakan bahwa Ia dan teman-temannya berharap pelatihan tersebut dapat memberikan semangat dan ide kepada masyarakat untuk memperbaiki perekonomian selama pandemi ini.
“Kami mengharapkan kegiatan-kegiatan yang kami buat dapat bermanfaat bagi masyarakat Dusun Sarigunan. Selain itu, semoga juga dapat mempercepat perbaikan ekonomi pascapandemi Covid-19 ini karena banyak sekali potensi yang dapat dikembangkan di dusun ini,” ujar Hanif. Humas UNS
Reporter: Bayu Aji Prasetya
Editor: Dwi Hastuti
