Menko Marves dan Ketua OJK RI Buka International Webinar Sustainable Finance and Impact Investing UNS

Menko Marves dan Ketua OJK RI Buka International Webinar Sustainable Finance and Impact Investing UNS

UNS — Menteri Koordinator (Menko) Bidang Kemaritiman dan Investasi (Marves) RI Luhut Binsar Pandjaitan dan Ketua Dewan Komisioner (DK) Otoritas Jasa Keuangan (OJK) RI Prof. Wimboh Santoso membuka International Webinar bertajuk “Sustainable Finance and Impact Investing”, Kamis (10/3/2022) malam, melalui Zoom Cloud Meeting.

International webinar tersebut digelar untuk memperingati Dies Natalis ke-46 Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta dan sebagai rangkaian acara untuk menyambut Presidensi G20 yang resmi dipegang oleh Indonesia sejak awal Desember tahun 2021 yang lalu.

Luhut Binsar Pandjaitan dalam sambutannya mengapresiasi international webinar yang dihelat oleh Pusat Unggal Iptek Perguruan Tinggi (PUI PT) Center for Fintech and Banking (Fintech Center)
UNS.

Menurutnya, acara tersebut dapat mendorong pemulihan ekonomi Indonesia dan memberikan wawasan baru soal ekonomi berkelanjutan usai pandemi Covid-19 melanda dunia sejak awal tahun 2020 yang lalu.

“Maret tahun ini menjadi tahun kedua Indonesia dilanda pandemi Covid-19. Tahun 2020 lalu kita semua dikejutkan dengan Covid-19 yang menyebar begitu cepat dan merenggut 6 juta nyawa di dunia dan 150 ribu nyawa di Indonesia,” katanya.

Jumlah itu disebut Luhut sangatlah besar, belum lagi saat Indonesia sempat mengalami gelombang kedua Covid-19 akibat penyebaran varian Delta asal India pada pertengahan tahun lalu.

Ia menambahkan, pemerintah langsung mengambil sejumlah langkah penanganan untuk mencegah meluasnya penularan SARS-CoV-2. Salah satunya adalah dengan menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dengan level yang berbeda di setiap daerah.

Luhut mengatakan, langkah tersebut berhasil mengendalikan penularan SARS-CoV-2 di masyarakat dan menekan jumlah kasus Covid-19 yang sempat melonjak drastis.

“Indonesia juga mengambil langkah kedaruratan dengan mempercepat penyuntikan vaksin Covid-19 dan tracing serta menggencarkan penggunaan aplikasi PeduliLindungi,” tambanya.

Cara-cara itu disebut mantan Kepala Staf Kepresidenan RI tersebut mampu memulihkan perekonomian Tanah Air secara perlahan walau belum dapat pulih sepenuhnya.

Menyambung sambutan dari Luhut, Prof. Wimboh tidak memungkiri bahwa perekonomian dunia mengalami perlambatan selama beberapa tahun ke terakhir.

“IMF memperkirakan baik ekonomi maju dan pasar negara berkembang akan mengalami perlambatan ekonomi karena ketidakpastian yang tinggi, seperti penyebaran Covid-19,” jelasnya.

Sementara itu, ia juga menyebut faktor normalisasi kebijakan, inflasi tinggi di negara ekonomi maju, lonjakan komoditas global, dan ketegangan geopolitik antara Ukraina dan Rusia menjadi biang perlambatan ekonomi dunia.

Hal tersebut dikatakan Prof. Wimboh sebagai tantangan besar, terutama bagi Indonesia, yang akan menghadapi sejumlah agenda ke depan dan kesepakatan internasional yang sudah disepakati.

Misalnya saja, tuntutan untuk menjaga suhu bumi agar tidak naik melebihi 1,5 derajat yang sudah disepakati dalam perhelatan COP26 di Glasgow, Skotlandia pada 2021 yang lalu dan perjanjian untuk mengurangi emisi karbon global sebanyak 45 persen hingga 2030 mendatang.

“Untuk pertama kalinya, COP telah setuju untuk mengurangi bahan bakar fosil secara bertahap dan negara-negara maju berkomitmen untuk meningkatkan mobilisasi dana (adaptasi keuangan) sebesar USD 100 miliar per tahun pada 2021-2025 dan mencapai target dana tersebut sesegera mungkin,” tambah Prof. Wimboh.

Selain dihadiri secara daring oleh Luhut Binsar Pandjaitan dan Prof. Wimboh, International Webinar bertajuk “Sustainable Finance and Impact Investing” turut menghadirkan sejumlah pembicara kelas internasional.

Mereka adalah Prof. Lucian Taylor (Wharton School, University of Pennsylvania, AS), Prof. Caroline Flammer (Columbia University, AS), Dr. Renata Kizys (University of Southampton, Inggris), Prof. M. Kabir Hassan (University of New Orleans, AS, dan Dr. Putra Pamungkas (UNS). Humas UNS

Reporter:Y.C.A Sanjaya
Editor: Dwi Hastuti

Skip to content