Silaturahmi Civitas UNS Angkat Tema Netizen Civilization

Majunya teknologi informasi dan komunikasi dewasa ini telah mengantarkan manusia pada era baru peradaban yaitu peradaban netizen yang ditandai dengan berubahnya pola berkomunikasi dalam kehidupan bermasyarakat. Istilah Netizen Civilization pun  muncul untuk mewakili kondisi yang terjadi saat ini dimana kemudahan untuk mendapatkan dan menyebarkan informasi telah berada dalam kendali setiap orang. Demikian paparan ilmiah Andrik Purwosito, dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), pada Silaturahmi Tahun Baru 2017 Keluarga Besar Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta yang bertempat di Auditorium UNS, Selasa (3/1/2017).

Andrik Purwasito sedang memaparkan orasi ilmiah bertajuk Netizen Civilization pada Silaturahmi Tahun Baru 2017 Civitas UNS

Dalam acara yang bertemakan “Menyikapi Komunitas Maya (Netizen Civilization)” ini Andrik juga menggambarkan Netizen Civilization ke dalam empat poin, yaitu anybody control information, real time, click and share, free/new identity, dan nano communication  dimana keempat hal  tersebut telah menandai perubahan konsep manusia dari citizen ke netizen. “Manusia harus lebih tolerant dan lebih membuka diri karena itu penting untuk mengubah perbedaan menjadi ciri khas,” imbuhnya. Ia juga menyampaikan cara untuk menyikapi Netizen Civilization dengan pendekatan intelektual dan pendekatan religius. Kedua pendekatan tersebut dinilai menjadi cara efektif untuk menyaring informasi secara lebih bijaksana.

Selain itu, menurut Andrik, terdapat juga pondasi yang harus dibangun agar pengaruh negatif penyebaran informasi ini dapat diminimalisasi, yaitu dengan menyiapkan empat pondasi berikut ini, antara lain Global Hidden Agenda Setting yaitu dengan berhati-hati dalam menyaring informasi yang telah diberi muatan kepentingan tertentu, Community is a Power yaitu dengan membangun kehidupan sosial yang solider dan toleran dalam mempromosikan semangat nasionalisme, Desire for interdependence yaitu dengan menghindari sifat agresif agar persaudaraan tetap terjaga, serta Technology of Freedom yaitu dengan mematahkan paham primordialisme. Keempat pondasi itu perlu dipersiapkan oleh masing-masing individu untuk menyikapi komunitas maya yang kian marak dewasa ini.

Rektor UNS Ravik Karsidi ketika menyampaikan sambutan
Rektor UNS Ravik Karsidi ketika menyampaikan sambutan

Dalam acara yang turut dihadiri oleh tenaga pendidik, tenaga kependidikan dan Dharma Wanita UNS tersebut, Rektor UNS Ravik Karsidi juga memberikan sambutan kepada hadirin. “Kita sebagai warga kampus harus melek ICT agar tidak hanya copy, paste dan share informasi saja. Kita akan bekerjasama agar tidak jadi followers saja, kita bisa juga memainkan peran. UNS punya begitu banyak potensi untuk dimaksimalkan.” Lebih lanjut, Ravik juga menyampaikan harapan dan keinginan di awal tahun 2017 sebagai momentum yang baik untuk mengubah tindakan dalam menyikapi sebuah perubahan dengan lebih bijak. [denty.red.uns.ac.id]

Materi pidato ini dapat diunduh melalui link dibawah ini

Skip to content