GreenMetric World University Ranking 2016, UNS Tempati posisi 76 Dunia

d

Menutup tahun 2016, Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menempati peringkat 76 UI GreenMetric World University Ranking dari 516 universitas di dunia. Sebelumnya, UNS menempati peringkat 97 pada tahun 2015. UI GreenMetric World University Ranking merupakan pemeringkatan universitas di seluruh dunia berdasarkan enam indikator, yakni setting and infrasctructure, energy and climate change, waste, water, transportation, dan education.

Ketua Tim Pelaksana UI Green Metric World University Rangking UNS, Ir. Winny Astuti, M.Sc, Ph.D menjelaskan berbagai upaya telah dilakukan oleh tim yang dipimpinnya sampai dengan posisi saat ini. Menurutnya, upaya untuk meningkatkan infrastruktur universitas dan aksi ke arah kampus berkelanjutan tidak hanya menjadi tanggung jawab di tataran universitas tetapi juga fakultas. “Upaya itu juga diturunkan ke fakultas seperti mengadakan lomba Green Campus di tingkat fakultas. Fakultas memiliki peran besar seperti menentukan kebijakan yang mendukung, memperbanyak public space, dan menghemat energi,” terangnya. Lebih lanjut, Winny menuturkan di kampus lain, upaya mewujudkan green campus bahkan sudah menjadi perhatian di tingkat program studi.

Dalam rangka menggunakan energi secara bijak, Winni menyebut UNS juga telah melakukan audit energy tiap tahunnya. “Jadi kita tidak boleh seenaknya menggunakan energi. Harus menghemat listrik, air. Kalau tidak dipakai, lampu dimatikan, menggunakan air kran secukupnya,” Winny mencontohkan.

Think, Speak, Do

Capaian GreenMetric World University Ranking ini, bagi Winny, hendaknya tidak hanya berhenti pada peringkat tetapi juga perubahan perilaku. “Masih banyak yang masih harus dilakukan. Kita harus mendorong orang untuk aware dengan perubahan perilaku kita. Kita harus melakukan kampanye pada kegiatan sehari-hari. Tidak hanya memberi tahu tapi juga mencontohkan. Think, speak, do,” tegasnya.

s

Winny menguraikan civitas akademika mempunyai peran untuk mendukung gerakan ini. Ia mencontohkan aksi yang bisa dilakukan antara lain mendorong pengurangan penggunaan kendaraan bermotor. Sebagai gantinya, civitas akademikan bisa memanfaatkan bus kampus, berjalan kaki atau bersepeda; mengurangi sampah;  memanfaatkan SPAM (Sistem Pengolahan Air Minum) misalnya dengan membawa botol air minum ke kampus dan mengganti air minum kemasan saat rapat; kebijakan mengurangi penggunaan kerta pada laporan. Tentunya, langkah tersebut juga dilengkapi dengan kebijakan yang mendukung. “Kalau kita peduli terhadap lingkungan, alam menjadi baik,” pungkasnya.[](nana.red.uns.ac.id)

Skip to content